PENGARUH KONFLIK PERAN DAN WEWENANG PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI SMA DHARMA BAKTI

Abstract

Sumber daya manusia mempunyai peran dalam setiap kegiatan perusahaan dalam pencapaian tujuan. Permasalan yang dialami SMA Dharma Bakti kepuasan kerja pegawai menurun karena manajemen kerja yang kurang baik yang mendukung pekerjaan yaitu kebutuhan akan kelengkapan untuk pengecekan seperti tatanan peralatan yang kurang tepat, penerangan, dan kurangnya komunikasi diskripsi pekerjaan saat apel. Pada dasarnya dalam bekerja akan merasa nyaman dan memiliki rasa senang apabila dalam bekerja memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Kepuasan merupakan suatu perasaan yang dialami oleh seseorang, dimana ia merasa puas dan memiliki rasa senang apabila yang diharapkan terpenuhi atau apa yang ia terima melebihi apa yang ia harapkan. Kepuasan kerja merupakan sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini selalu mereka terima.Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam organisasi atau kelompok.Harapan peran berasal dari tuntutan dari tugas atau pekerjaan itu sendiri dan uraian tugas, peraturan-peraturan dan standart. Penelitian yang dilakukan pada SMA Dharma Bakti bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh konflik peran dan wewenang pekerjaan terhadap kepuasan kerja pegawai.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel penelitian yang terdiri dari; uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Dan Metode Teknik Analisis Data yang terdiri dari; Uji Koefisien Determinasi (R²), Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F), Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t). Hasil Penelitian yang diperoleh melalui pengelolaan data menggunakan metode Variabel dan Teknik Analisis Data pada SMA Swasta Dharma Bakti Medan menunujukkan bahwa kepuasan kerja pegawai sebesar 59,0% dipengaruhi oleh konflik peran dan wewenang pekerjaan, sedangkan sisanya sebesar 41,0% dipengaruhi oleh variable lain diluar model.