DESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PADA INDUSTRI TAHU MENGGUNAKAN FITOREMEDIASI ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DI KABUPATEN SIMALUNGUN KECAMATAN BANDAR KELURAHAN PERDAGANGAN III (Studi Literatur)

Abstract

ABSTRAK Industri tahu menjadi industri rumahan yang banyak di Indonesia, salah satunya terletak di kota Perdagangan. Industri Tahu Giman memiliki kapasitas produksi kedelai 400 kg/hari dengan total volume air limbah 8.000 L/hari. Industri Tahu Giman beroperasi selama 9 jam. Limbah cair industri tahu berasal dari proses pencucian, perebusan, pengepresan, dan pencetakan. Kandungan pencemar organik pada limbah cair industri tahu relatif tinggi. Hasil uji coba Laboratorium menunjukkan bahwa Biological Oxygen Demand (BOD) adalah 50,5 mg/L, Chemical Oxygen Demand (COD) adalah 130 mg/L, Total Padatan Tersuspensi (TSS) adalah 135 mg/L, dan pH 5. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kualitas limbah cair pada Industri Tahu Giman belum memenuhi syarat baku mutu. Mengingat potensi pencemaran limbah cair industri tahu terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan pengolahan limbah tahu secara tepat dan benar. Proses pengolahan limbah cair tahu menggunakan fitoremediasi tanaman eceng gondok merupakan satu metode yang dipilih untuk mengolah limbah cair industri tahu ini. Hasil uji coba Laboratorium setelah memasuki percobaan bak ekualisasi, bak sedimentasi dan bak fitoremediasi. COD adalah 39,5 mg/L, BOD 20,5 mg/L, dan TSS 22,5 mg/L, dan pH 6. Sesuai dengan Permen LHK No. 68 Tahun 2016, nilai kualitas efluen telah mencapai persyaratan baku mutu. Kata kunci : Limbah Tahu, Fitoremediasi, Eceng Gondok, Kualitas Air.