Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1466
Title: PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE INTEGRATED PERFOMANCE MEASURMENT SYSTEM (IPMS) PADA INDUSTRI FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI
Authors: PANJAITAN, MUHAMMAD AKBAR
Keywords: Integrated PerformanceMeasurmentSytem (IPMS)
Issue Date: 6-Dec-2022
Publisher: Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sumatera Utara
Series/Report no.: UISU220323;
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengidentifikasi tingkat bisnis perusahaan Mengidentifikasi pemangku kepentingan perusahaan Mengidentifikasi kebutuhan pemangku kepentingan (Stakeholder Requirement) Melakukan pemantauan eksternal perusahaan Menetapkan KPI (Key Performance Indicators) perusahaan Memberikan rekomendasi dan usulan perbaikan kinerja berdasarkan hasil sistem pengukuran kinerja dengan metode Integrated Performance Measurement System (IPMS). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif yang digunakan dalam memberikan penjelasan mengenai data kuantitatif berupa laporan keuangan perusahaan yang dijadikan objek penelitian dan melakukan analisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan secara sebenar-benarnya tanpa ada maksud tertentu. untuk memberikan kesimpulan yang diterima secara umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Integrated Performance Measurement System (IPMS) merupakan metode pengukuran kinerja yang terintegrasi, yaitu mengukur kinerja suatu perusahaan yang dilakukan secara top-down dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing stakeholders-nya dan secara terus menerus melakukan pemantauan. posisi perusahaan terhadap pesaingnya. Tujuan dari metode IPMS adalah untuk membuat sistem pengukuran kinerja lebih akurat, terintegrasi, efektif dan efisien. Untuk mendapatkan ukuran kinerja atau KPI yang benar, maka perlu dilakukan validasi terhadap KPI yang dibuat. Kemudian jika KPI tersebut valid, maka KPI tersebut ditetapkan untuk memudahkan proses pengukuran. Ukuran KPI yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas (quick ratio), rasio solvabilitas (long term debt to equity ratio) dan rasio profitabilitas (ROA dan ROE). Keuangan suatu perusahaan dikatakan sehat jika memiliki rasio likuiditas yang tinggi (lebih besar dari 1), rasio solvabilitas yang rendah (kurang dari 50%) dan rasio profitabilitas yang tinggi (ROA lebih besar dari 9% dan ROE lebih besar dari 15%). Keuangan suatu perusahaan dikatakan tidak sehat jika memiliki rasio likuiditas yang tinggi (lebih besar dari 1), rasio solvabilitas yang tinggi atau rendah (lebih dari 50% atau kurang dari 50%) dan rasio profitabilitas yang rendah (ROA kurang dari 9% dan ROE kurang dari 15%). Keuangan suatu perusahaan dikatakan tidak sehat jika memiliki rasio likuiditas yang rendah (kurang dari 1), rasio solvabilitas yang tinggi (lebih dari 50%) dan rasio profitabilitas yang rendah (ROA kurang dari 9% dan ROE kurang dari 15%). ). Dan Likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas saling mempengaruhi.
URI: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1466
Appears in Collections:Akuntansi

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography259.56 kBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract15.23 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I, II.pdfChapter I, II570.55 kBAdobe PDFView/Open
Chapter III, IV, V, VI.pdf
  Restricted Access
Chapter III, IV, V, VI549.74 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.