Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1717
Title: KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA ERA REVIVALISME ISLAM DI INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN PEMIKIRAN KH HASYIM ASY’ARI DAN KH AHMAD DAHLAN)
Authors: AURA, GHAFFARIEL INSANI
Issue Date: 2-Feb-2023
Publisher: Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Sumatera Utara
Series/Report no.: UISU230128;
Abstract: ABSTRAKSI KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA ERA REVIVALISME ISLAM DI INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN PEMIKIRAN KH HASYIM ASY’ARI DAN KH AHMAD DAHLAN) GHAFFARIEL INSANI AURA NPM : 71180211040 Pada awal abad 20, masyarakat Islam di Indonesia memasuki fase kemunduran, sebaliknya dunia Barat mengalami fase kemajuan yaitu fase modern. Pada saat itu, kaum muslimin kebingungan dalam mencari petunjuk kehidupan disebabkan hadirnya para kolonial Belanda dan Jepang demi menjajah sumber daya alam dan sumber daya manusia bangsa Indonesia. KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan sebagai bapak pendiri bangsa hadir di tengah-tengah masyarakat pada era revivalisme Islam demi memperjuangkan nasib bangsa yang tengah dalam kemunduran pendidikan karakter. Gerakan revivalisme Islam merupakan gerakan kebangkitan umat Islam dalam melawan internal juga eksternal diri. Kala itu, KH Hasyim Asy'ari memandang beragam macam maksiat yang dilakukan masyarakat desa Tebuireng, yang disebabkan kurang pendidikan karakter Islam. Perihal yang serupa juga terjadi di desa Kauman, kampung halaman Kiai Dahlan, di sana-sini masyarakat melakukan praktek tahayyul, bid'ah dan churafat (TBC). Dalam menyusun skripsi ini, penyusun menggunakan metode penelitian studi kepustakaan (library research). Data primer dalam penyusunan skripsi ini penyusun menggunakan beberapa referensi yaitu: 1) Bimbingan Akhlak Mulia Bagi Guru Dan Murid Terjemahan Adabul ‘Alim Wal Muta’allim Oleh Sholih Ilham; dan 2) K.H. Ahmad Dahlan 1868-1923 oleh Abdul Mu'thi Dkk. KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan memiliki persamaan dan perbedaan dalam memandang pendidikan karakter Islam. Namun secara umum kedua bapak bangsa ini bersepakat untuk menyelamatkan umat Islam dari jajahan kolonial Belanda dan Jepang dengan berupaya menghidupkan kembali karakter Islam yang telah memudar dalam jati diri anak bangsa pada saat itu. Berkenaan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan pendidikan karakter Islam menurut perspektif antara kedua tokoh tersebut ada empat, yaitu: 1) pendidikan karakter bagi masyarakat; 2) pendidikan karakter dalam lembaga pendidikan; 3) pendidikan karakter bagi pendidik dan peserta didik; dan 4) pendidikan karakter bagi kaum wanita. i
URI: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1717
Appears in Collections:Pendidikan Agama Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliiography.pdfCover, Bibliography528.74 kBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract213.25 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I,II.pdfChapter I,II393.73 kBAdobe PDFView/Open
Chapter III,IV,V.pdf
  Restricted Access
Chapter III,IV,V624.64 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.