ANALISIS CURRENT RATIO DAN NET PROFIT MARGIN UNTUKMELIHAT KINERJA KEUANGAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

Abstract

Masalah dari penelitian ini adalah karena tingginya jumlah hutang lancar yang melampaui aktiva lancar, penjualan yang mengalami fluktuasi, adanya peningkatan hutang lancar dan rendahnya aktiva lancar dibandingkan dengan hutang lancar di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dari tahun 2014-2018. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis perbandingan.Dari hasil penellitian ini dapat diketahui bahwa dari sisi Current ratio pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan pada tahun 2014 sebesar 72,79% sedangkan pada tahun 2015 sebesar 84,98%. Rasio ini mengalami peningkatan sebesar 12,19%. Dan ditahun 2016 mengalami peningkatan kembali sebesar 138,62% ke tahun 2017 menjadi 145,65%. Namun pada tahun 2017 ke tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 135,17%.Penurunan disebabkan karena adanya peningkatan pada hutang lancar perusahaan bahwa perusahaan belum mampu memenuhi hutang lancar yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Dari sisi Net profit margin pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan pada tahun 2014 sebesar 9,17% sedangkan pada tahun 2015 sebesar 11,11%. Jika dilihat Net Profit Margin mengalami peningkatan sebesar 1,94%.Dan ditahun 2016 juga mengalami peningkatan kembali sebesar 3,68% menjadi 14,79%. Begitupun tahun 2017 mengalami peningkatan secara signifikan sebesar 8,45% menjadi 23,24%. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pada laba setelah pajak perusahaan. Namun pada tahun 2018 rasio ini mengalami penurunan yaitu sebesar 0,74% menjadi 22,50%, hal ini disebabkan karena adanya penurunan volume penjualan. Bagi perusahaan agar lebih meningkatkan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan di nilai masih kurang baik. Oleh sebab iu, sebaiknya perusahaan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan dengan memperhatikan setiap rasio yang dimiliki oleh perusahaan. Terutama pada current ratio yang dinilai menunjukkan kinerja keuangan yang kurang baik.