PENGARUH USIA IBU, PARITAS, ANC (ANTENATAL CARE ) & STATUS NUTRISI DENGAN KEJADIAN BBLR PADA IBU MELAHIRKAN DI PUSKESMAS PETALING KABUPATEN BANGKA 2022 – 2023

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Secara statistik, 90% kasus BBLR ditemukan di negara berkembang dengan angka kematian 35 kali lebih tinggi dibandingkan bayi dengan bobot lahir lebih dari 2500 gram. Pada tahun 2021 di provinsi Bangka Belitung, diketahui persentase BBLR sebesar 4,40% dari total kelahiran hidup dan ditahun sebelumnya 4,36% dari total kelahiran hidup. Persentase BBLR tertinggi terdapat di Kabupaten Belitung 7,69 % dan terendah terdapat di Kota Pangkalpinang 2,69%. Presentase ini mempunyai peran besar pada angka kematian neonatus. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menilai besar pengaruh antara usia ibu, paritas, ANC dan status nutrisi dengan kejadian BBLR pada ibu melahirkan di Puskesmas Petaling Kabupaten Bangka Tahun 2022 – 2023. Metode : Dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan desain case control. Jumlah subjek dalam penelitian adalah 66 responden diperoleh dengan cara total sampling. Hasil : Dari 66 orang ibu melahirkan di Puskesmas Petaling Kabupaten Bangka tahun 2022 – 2023 , 47,0% ibu melahirkan pada usia berisiko (≤19 tahun dan ≥35 tahun). Jumlah balita BBLR 50%. Analisis bivariat menunjukkan kejadian BBLR dipengaruhi oleh usia ibu melahirkan (p=0,026), tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kejadian BBLR dengan pendapat jumlah paritas (p=0,602), terdapat pengaruh antara BBLR dengan frekuensi ANC (p=0,084) dan status nutrisi ibu mempengaruhi kejadian BBLR (p=0,024). Kesimpulannya tidak ditemukan pengaruh paritas dan ANC dengan kejadian BBLR, sementara usia dan status nutrisi mempengaruhi kejadian BBLR. Kata Kunci : ANC (Antenatal Care), BBLR, Nutrisi, Paritas, Usia