Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3182
Title: | ANGK A KONVERSI BTA POSITIF PASCA PENGOBATAN FASE INTENSIF PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI UPT PUSKESMAS SITINJAK, KECAMATAN ANGKOLA BARAT, KABUPATEN TAPANULI SELATAN |
Authors: | RIFANI, ANGGI |
Keywords: | Kata Kunci : Tuberkulosis paru, angka konversi BTA, pengobatan fase intensif, observasi. |
Issue Date: | 27-Aug-2024 |
Publisher: | FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA |
Series/Report no.: | Uisu240407;71200811059 |
Abstract: | ABSTRAK Latar Belakang : TB paru merupakan penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis menyebar melalui udara secara langsung dari penderita TB paru kepada orang lain (misalnya dengan batuk dan bersin). Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga sering dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA). Indonesia merupakan Negara berkembang dengan jumlah penyakit infeksi TB paru yang tinggi di dunia. Di Indonesia penyebab meningkatnya jumlah penderita TB paru disebabkan karena kegagalan penanggulangannya dan kurangnya tingkat kepatuhan minum obat pasien. Salah satu parameter yang dipakai untuk menetapkan keberhasilan terapi TB paru yakni angka konversi. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2021 jumlah kasus penyakit TB paru di Sumatera Utara sebanyak 17.303 kasus, sedangkan di Kabupaten Tapanuli Selatan ditemukan sebanyak 658 kasus. Kasus TB paru juga terdapat di UPT Puskesmas Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2022 dengan berbagai faktor risiko yang dilaporkan dan berbagai kelompok usia serta jenis kelamin yang berbeda. Tujuan : Mengidentifikasi angka konversi BTA positif pasca pengobatan fase intensif pada penderita Tuberkulosis paru di UPT Puskesmas Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan. Metode : Deskriptif Observasi. Hasil : Angka konversi BTA positif pasca pengobatan fase intensif pada penderita TB paru lebih banyak pada laki-laki dengan BTA (+2) sebanyak 7 orang laki-laki (20%) dan BTA (+3) sebanyak 15 orang (43%). Sedangkan Penderita TB paru lebih banyak dengan kelompok usia 42-49 tahun dengan BTA (+2) sebanyak 6 orang (18%) dan BTA (+3) sebanyak 5 orang (14%). Kata Kunci : Tuberkulosis paru, angka konversi BTA, pengobatan fase intensif, observasi. vi |
URI: | http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3182 |
Appears in Collections: | Pendidikan Kedokteran |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover, Bibliography.pdf | Cover, Bibliography.pdf | 1.31 MB | Adobe PDF | View/Open |
Abstract.pdf | Abstract.pdf | 250.67 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter I,II.pdf | Chapter I,II.pdf | 484.36 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter III,IV,V.pdf Restricted Access | Chapter III,IV,V.pdf | 246.21 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.