Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1057
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | SAKINAH NURUL | - |
dc.date.accessioned | 2022-01-14T03:22:58Z | - |
dc.date.available | 2022-01-14T03:22:58Z | - |
dc.date.issued | 2022-01-14 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1057 | - |
dc.description.abstract | Tanaman seledri merupakan tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai bahan obat tradisional yang memiliki efek anti hipertensi dan antiseptik pada saluran kemih serta anti rematik (Nadinah, 2008). Pengobatan herbal semakin popular digunakan karena memiliki efek samping yang minimum dengan mekanisme kerja yang perlahan. Salah satu tumbuhan yang sering digunakan dalam pengobatan herbal adalah seledri, baik secara langsung dalam bentuk sayuran atau sebagai ekstrak (Apiumgraveolens L). Selain karena efek samping yang minimum, perkembangan penelitian yang signifikan terhadap obat herbal dari seledri diduga berkaitan dengan ketersediannya yang tinggi di alam, sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternative pengobatan yang lebih aman dan terjangkau dibandingkan terhadap obat-obat sintetik. Saat ini olahan seledri yang telah dikenal masyarakat antara lain jus, ekstrak, teh, snack, dan kapsul. Belum ada pengembangan olahan seledri dalam bentuk minuman. Dengan demikian, diperlukannya upaya pengembangan olahan seledri dalam bentuk minuman. Masyarakat cenderung lebih menyukai produk pangan yang berbentuk instan seperti minuman sirup. Daya terima akan sebuah produk dimasyarakat sangatlah penting. Uji daya terima menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau kualitas suatu bahan yang menyebabkan orang menyenangi produk tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium THP Fakultas Pertanian UISU. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua (2) ulangan. Faktor I : Jumlah Gula (G) yang terdiri atas empat taraf : G1 (55%), G2 (60%), G3 (65%), G4 (70%). Faktor II : Jumlah CMC (C) yang terdiri atas empat taraf : C1 (0%), C2 (0,5%), C3 (1%), C4 (1,5%). Parameter yang diamati meliputi TSS, kadar vitamin C, tinggi endapan, organoleptik rasa dan aroma. Hasil penelitian : TSS tertinggi 70,388 (G4) dan 67,113 (C4), vitamin C tertinggi 2,913 (G1) dan 2,515 (C1), tinggi endapan tertinggi 0,201 mm (G4) dan 0,380 mm (C1), aroma tertinggi 3,213 (G3), dan 3,085 (C4), rasa tertinggi 3,525 (G3), dan 3,182 (C4). Untuk memperoleh sirup seledri yang bermutu baik disarankan menggunakan jumlah gula G3 (65%) dan CMC C3 (1%) karena menghasilkan sirup yang disukai panelis. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian, Universitas Islam Sumatera Utara | en_US |
dc.relation.ispartofseries | UISU210387; | - |
dc.subject | celery, sugar, CMC | en_US |
dc.subject | seledri, gula, CMC | en_US |
dc.title | PENGARUH JUMLAH GULA DAN CMC TERHADAP MUTU SIRUP SELEDRI | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | Teknologi Hasil Pertanian |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover, Bibliography.pdf | Cover, Bibliography | 1.44 MB | Adobe PDF | View/Open |
Abstract.pdf | Abstract | 11.73 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter I.pdf | Chapter I | 58.86 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter II, III, IV, V.pdf Restricted Access | Chapter II, III, IV, V | 338.73 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.