Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/989
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFERDIANSYAH-
dc.date.accessioned2022-01-12T16:17:53Z-
dc.date.available2022-01-12T16:17:53Z-
dc.date.issued2022-01-12-
dc.identifier.urihttp://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/989-
dc.description.abstractKlon slow starter (SS) adalah klon klon klon metabolisme rendah sampai dengan yang memiliki ciri spesifik di antaranya responsif terhadap pemberian stimulan, relatif lebih tahan terhadap tekanan eksploitasi dan kulit pulihan umumnya tebal sehingga potensial untuk dimanfaatkan. Klon QS memiliki puncak produksi yang diperoleh pada periode awal penyadapan, sedangkan klon SS memiliki puncak produksi pada pertengahan siklus ekonominya. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui sistem eksploitasi dan sistem sadap sesuai dengan tipelogi klon GT1 ( slow starter ) pada umur 10 tahun. Penelitian dilaksanakan mengguanakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan faktor perlakuan kombinasi WS1 : Waktu sadap pagi tanpa perlakuan (kontrol), WS2 : Waktu sadap pagi perlakuan stimulan 2,5 %, WS3 : Waktu sadap pagi perlakuan stimulan 3,5 %, WS4 : Waktu sadap siang tanpa perlakuan (kontrol), WS5 : Waktu sadap siang perlakuan stimulan 2,5 %, WS6 : Waktu sadap siang perlakuan stimulan 3,5 %, WS7 : Waktu sadap sore tanpa perlakuan (kontrol), WS8 : Waktu sadap sore perlakuan stimulan 2,5 %,WS9 : Waktu sadap sore perlakuan stimulan 3,5 %, Parameter yang diamati adalah Sukrosa (Mm), Fosfat Anorganik (Pi) (mm), Thiol (Mm), Ph Lateks, Indeks Penyumbatan (IP), Hasil Lateks (g/p/s). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan sebelum pemberian stimulan dan waktu penyadapan pagi hari (WS1), siang hari (WS4), sore hari (WS7) menunjukkan berpengaruh nyata terhadap karakter fisiologi (Sucrosa, Pi, dan Indeks penyumbatan) kecuali (Thiol dan pH) tidak berpengaruh nyata pada tanaman klon GT 1 umur 10 tahun diperkebunan rakyat.Perlakuan sesudah pemberian stimulan 2.5% (WS2) dan 3.5% (WS3) dan waktu penyadapan pagi hari (WS1), siang hari (WS4), sore hari (WS7) berbeda nyata dengan tanpa pemberian stimulan (WS1).Perlakuan sesudah pemberian stimulan 2.5% (WS2) dan 3.5% (WS3) dan waktu penyadapan pagi hari (WS1), siang hari (WS4), sore hari (WS7) mempengaruhi karakter fisiologi seperti kadar sukrosa yaitu dari 3,56 menjadi 12.98 mM, pH meningkat dari 6.2 ke 6.9, Indeks Penyumbatan (IP) meningkat dari menjadi 19,08 menjadi 39,30.Produksi yang sangat rendah selama penelitian dari bulan Januari – bulan Juli 2021 oleh karena tanaman terinfeksi penyakit gugur daun dan defisit air pada musim kering yang menyebabkan tingginya gugur daun sehingga produksi lateks yang diperoleh berkisar 1.15 – 4.88 g/p/s.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanian, Univesitas Islam Sumatera Utaraen_US
dc.relation.ispartofseriesUISU210362;-
dc.subjectRubber Plants, Stimulants,Tapping Time and Physiological Charactersen_US
dc.subjectTanaman Karet, Stimulan, Waktu Penyadapan dan Karakter Fisiologien_US
dc.titlePENGARUH APLIKASI KOMBINASI STIMULAN CAIR DAN WAKTU PENYADAPAN TERHADAP KARAKTER FISIOLOGI DAN PRODUKSI TANAMAN KARET KLON GT 1en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Agroteknologi

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography1.33 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract171.61 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I.pdfChapter I256.01 kBAdobe PDFView/Open
Chapter II, III, IV, V.pdf
  Restricted Access
Chapter II, III, IV, V275.56 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.