Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/982
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSINAGA, DENDY PRATAMA-
dc.date.accessioned2022-01-12T15:54:17Z-
dc.date.available2022-01-12T15:54:17Z-
dc.date.issued2022-01-12-
dc.identifier.urihttp://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/982-
dc.description.abstractKlon quick starter (QS) merupakan klon dengan karakteristik metabolisme dan produksinya yang tinggi. Salah satu klon QS adalah PB 260 yang merupakan anjuran komersial penghasil lateks yang paling umum dijumpai diperkebunan karet. Klon PB 260 tergolong tahan terhadap penyakit daun utama yaitu Corynespora, Colletotrichum dan Oidium. Tingginya produksi klon QS disebabkan oleh sistem metabolisme lateksnya yang cepat sehingga klon QS memiliki jumlah lateks yang lebih banyak dibandingkan klon Slow starter (SS). Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi stimulan dan interval penyadapan yang terdiri dari 3 ulangan. Variabel yang diamati adalah karakter fisiologi lateks (sukrosa mM, fosfat anorganik mM, thiol mM, pH dan indeks penyumbatan) serta produksi lateks g/p/s. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem eksploitasi dan interval penyadapan terhadap karakter fisiologi dan produksi lateks pada tanaman karet klon PB 260. Hasil penelitian pada tanaman karet klon PB 260 umur 12 tahun diperkebunan rakyat menunjukkan bahwa perlakuan pemberian konsentrasi stimulan (0%, 2.5%, 3.5%) adanya pengaruh nyata terhadap karakter fisiologi lateks yaitu sukrosa dan fosfat anorganik (Pi), akan tetapi tidak berpengaruh terhadap thiol, pH dan indeks penyumbatan (IP). Perlakuan interval penyadapan (d3, d4, d5) pada tanaman karet klon PB 260 menunjukkan pengaruh nyata tehadap karakter fisiologi lateks yaitu fosfat anorganik (Pi), namun tidak berpengaruh terhadap sukroksa, thiol, pH dan IP. Kombinasi perlakuan konsentrasi stimulan dan interval penyadapan berpengaruh nyata terhadap karakter fisiologi lateks yaitu sukrosa dan fosfat anorganik (Pi), namun tidak berpengaruh terhadap thiol, pH dan Ip. Perlakuan kombinasi menunjukkan adanya pengaruh terhadap jumlah/ produksi lateks bulan april – mei pada klon PB 260 umur 12 tahun.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanian, Univesitas Islam Sumatera Utaraen_US
dc.relation.ispartofseriesUISU210355;-
dc.titlePENGARUH STIMULAN CAIR DAN INTERVAL PENYADAPAN TERHADAP KLON PB 260en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Agroteknologi

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography853.73 kBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract151.63 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I.pdfChapter I94.99 kBAdobe PDFView/Open
Chapter II, III, IV, V.pdf
  Restricted Access
Chapter II, III, IV, V300.09 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.