PENGARUH KONSENTRASI STIMULAN ZAT CAIR TERHADAP KLON PB 260 PADA UMUR 12 TAHUN

Abstract

Berdasarkan karakter metabolisnya, klon PB 260 termasuk dalam klon quick startter (QS) (Boerhandhy dan Amypalupy, 2011). Pada umumnya klon metabolisme tinggi mempunyai kecepatan biosintesis lateks yang lebih tinggi dibandingkan dengan klon metabolisme sedang maupun rendah. Disamping itu, tipe metabolisme klon menentukan pola produksi selama siklus eksploitasi. Klonklon dengan tipe metabolisme tinggi atau sering disebut dengan klon quick starter mempunyai produksi awal yang cukup tinggi, yang dapat digunakan sebagai referensi untuk mendapatkan pengembalian biaya investasi lebih cepat (Agustina dan Herlinawati, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrai stimulan cair terhadap karakter fisiologis dan produksi lateks klon PB 260 (klon quick starter). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok non faktorial dengan perlakuan S0 : tanpa stimulan, S1 : stimulan cair ethephon 2,5%, S2 : stimulan cair etephon 3,5%. Variabel pengamatannya ialah kadar sukrosa (mM), fosfat anorganik (mM), thiol (mM), pH, indeks penyumbatan dan hasil lateks (g/p/s). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian stimulan memberikan pengaruh terhadap karakter fisiologi dan produksi. Perlakuan pemberian stimulan cair pada konsentrasi 2,5% menunjukkan adanya respon terhadap karakter fisiologi karet seperti kandungan sukrosa menurun, kandungan Pi meningkat, kandungan thiol meningkat, kandungan pH lateks meningkat dan menurunkun nilai indeks penyumbatan. Produksi lateks sangat rendah walau karakter fisiologi pada kisaran normal yang diakibatkan tanaman terserang penyakit kering alur sadap ( KAS ) sehingga aliran lateks terhenti.