Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/952
Title: | ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAHANAN PENTANAHAN DI GEDUNG DAN DI GARDU INDUK PADA RS. GRAND MITRA MEDIKA MEDAN |
Authors: | RAMADHANI, SYAHRU |
Keywords: | Measurement, Resistance, Grounding, Bar electrode Pengukuran, Tahanan, Pentanahan, Elektroda batang |
Issue Date: | 12-Jan-2022 |
Publisher: | Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara |
Series/Report no.: | UISU210401; |
Abstract: | Pentanahan merupakan salah satu faktor kunci dalam usaha pengamanan (perlindungan) sistem tenaga listrik.Tahanan pentanahan harus sekecil mungkin untuk menghindari bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh adanya gangguan tanah. Berdasarkan nilai standar mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik atau PUIL 2000 (peraturan yang sesuai dan berlaku hingga saat ini) yaitu kurang dari atau sama dengan 5 ohm. Dijelaskan bahwa nilai sebesar 5 ohm merupakan nilai maksimal atau batas tertinggi dari hasil resistansi pentanahan yang masih bisa ditoleransi. Nilai yang berada pada range 0 – 5 ohm adalah nilai aman dari suatu instalasi pentanahan. Adanya perbedaan beberapa nilai tahanan pengukuran pentanahan pada jenis tanah bebatuan diakibatkan karena faktor keasaman dan kadar air yang ada pada tanah, Sumatera utara sangat pengaruh pada keamanan dari system pentanahan yang akan dibangun. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis hasil pengukuran dan perbandingan nilai tahanan pentanahan di gedung dan di gardu induk pada Rs Grand Mitra Medika Medan. Pengukuran yang dilakukan di lapangan yaitu pertama pada gedung dengan cara menanam atau menancapkan 3 (tiga) titik batang elektroda dengan kedalaman berbeda dan melakukan system paralel, hasil yang didapat setelah ketiganya diparalelkan adalah 0,89 ohm, dan pada pengukuran yang ke dua yaitu di gardu induk pada 9 (sembilan) titik batang elektroda yang ditancapkan, pengukuran dilakukan dengan cara tunggal tidak melakukan sistem paralel hasil yang didapat pada pengukuran titik satu adalah 2,09 ohm, titik dua 2,89 ohm, titik tiga 2,70 ohm, titik empat 3,38 ohm, titik lima 3,67 ohm, titik enam 2,52 ohm, titik tujuh 3,57 ohm, titik delapan 3,26 ohm, titik sembilan 3,09 ohm, pada nilai tahanan tanah 3000 ohm dari kedua hasil pengukuran tersebut, dengan jenis tanah bebatuan menggunakan elektroda batang. Elektroda batang tersebut dengan panjang 3,2 meter, dengan jarak penananaman masing-masing elektroda 2 meter, pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur earth tester. Dari hasil pengukuran tersebut hasil yang didapat dari perbandingan pengukuran pentanahan yang pertama pada gedung dengan cara system paralel lebih baik (lebih kecil tahanananya) jika dibandingkan dengan pengukuran yang kedua pada gardu induk non paralel. Pengukuran nilai tahanan tanah akan jauh lebih baik pada kedalaman yang maksimal dibandingkan dengan kedalaman biasa, 1.280 cm lebih baik dari 320 cm atau 1 batang elektroda. |
URI: | http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/952 |
Appears in Collections: | Teknik Elektro |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover, Bibliography.pdf | Cover, Bibliography | 164.96 kB | Adobe PDF | View/Open |
Abstract.pdf | Abstract | 71.1 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter I.pdf | Chapter I | 135.57 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter II, III, IV, V.pdf Restricted Access | Chapter II, III, IV, V | 1.38 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.