GAMBARAN FAKTOR RISIKO KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2017-2018

Abstract

Menurutdata WHO tahun 2013, insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Sedangkan jumlah kematian meningkatdari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di Dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan pada 2030 insiden kanker dapat mencapai 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker, terlebih untuk Negara miskin dan berkembang kejadiannya lebih cepat. Berdasarkan data riset Kesehatan Dasar 2013 di Sumatera Utara penderita kanker sebanyak 1,0% sekitar 13.391 orang. Untuk penderita kanker Serviks di daerah Sumatera Utara sebanyak 0,7% atau sekitar 4.694 orang di daerah Medan. Sampai saat ini Kanker Serviks masih merupakan masalah kesehatan perempuan di Negara berkembang terutama di Indonesia sehubungan dengan angka kejadian dan angka kematiannya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mencari gambaran faktor risiko kanker serviks di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan Tahun 2017-2018. Metode yang digunakan ialah deskriptif retrospektif yaitu dengan cara mengumpulkan data dari rekam medik dari tahun 2017-2018. Sampel pada penelitian ini mengunakan teknik total sampling, yang mengumpulkan data dari bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan Tahun 2017-2018 sebanyak 68 kasus. Analisa data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian ini didapati jumlah penderita kanker serviks terbanyak pada umur >40 tahun sebanyak 58 orang (85%). Gambar faktor risiko pendidikan penderita kanker serviks terbanyak pada pendidikan SMP sebanyak 60 orang (88%). Gambaran faktor risiko pekerjaan penderita kanker serviks terbanyak pada pekerjaan IRT sebanyak 59 orang (87%). Gambaran faktor risiko riwayat merokok penderita kanker serviks terbanyak pada pasien dengan riwayat tidak merokok sebanyak 45 orang (66%). Gambaran faktor risiko penderita kanker serviks terbanyak pada penderita yang kehidupan seksual pada umur >20 Tahun sebanyak 48 orang (71%).