ANALISIS KINERJA STRUKTURAL GEDUNG KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA TERHADAP PERATURAN GEMPA TERBARU SNI 1726 - 2019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja struktural Gedung Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Balai terhadap ketentuan gempa terbaru dalam SNI 1726-2019. Analisis ini penting untuk memastikan struktur bangunan yang ada memenuhi regulasi terkini dan mampu menahan beban gempa yang diantisipasi. Metodologi penelitian mencakup pengumpulan data teknis bangunan, pemodelan struktur menggunakan SAP2000. Data teknis bangunan meliputi informasi mengenai dimensi, material, dan elemen struktural utama. Pemodelan struktur dilakukan untuk menciptakan representasi digital dari bangunan. Hasil program analisis struktur menunjukkan bahwa nilai periode alami sesuai dengan kedua peraturan dan pemodelan adalah 0,196769 detik. Gaya gempa dasar yang diperoleh dari SNI 1726-2019 adalah 51.314 kN untuk arah X dan 62.358 kN untuk arah Y, yang lebih besar dibandingkan dengan SNI 1726-2012 yang masing-masing sebesar 40.64 kN dan 43.993 kN. Meski demikian, base reaction dianggap aman pada kedua peraturan karena gaya gempa statik, yaitu 38.962 kN untuk SNI 1726- 2019 dan 31.17 kN untuk SNI 1726-2012. Lalu story drift arah X SNI 1726-2019 yaitu 0.114 mm, arah Y 0.437 mm dengan simpangan izin 80 mm. Dan SNI 1726-2012 arah X 0.096 mm, arah Y 0.3 mm dengan simpangan izin 80 mm. Sesuai analisa ATC-40 yang dianalisis menggunakan software SAP2000, performa bangunan yang terjadi diatas tanah lunak (SE) memiliki nilai drift 0,015 yang termasuk dalam fase Damage Control. Dari hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa Gedung Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Balai memenuhi kriteria keamanan sesuai dengan SNI 1726-2019. Temuan ini diharapkan memberikan rekomendasi berharga bagi pemilik bangunan untuk memastikan keamanan dan kelayakan struktur bangunan eksisting terhadap risiko gempa di Indonesia. Kata Kunci: Gedung Kantor, Respon Spektrum, SRPMK, Story Drift, Kinerja Struktur.