Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/4230
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorROMADONA-
dc.date.accessioned2025-02-04T02:36:39Z-
dc.date.available2025-02-04T02:36:39Z-
dc.date.issued2025-02-04-
dc.identifier.urihttp://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/4230-
dc.description.abstractABSTRAK Keberadaan Saksi dan Korban merupakan hal yang sangat menentukan dalam pengungkapan tindak pidana pada proses peradilan pidana. Oleh karena itu, terhadap Saksi dan Korban diberikan perlindungan pada semua tahap proses peradilan pidana. Ketentuan mengenai subjek hukum yang dilindungi dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang menggunakan peraturan perundang-undangan sebagai dasar pemecahan permasalahan yang dikemukakan. Data yang dipergunakan adalah data sekunder dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian kepustakaan (Library Research). Analisis data yang digunakan adalah data kualitatif. Pengaturan perlindungan hukum terhadap saksi dan korban dalam melindungi saksi tindak pidana pembunuhan diatur dalam Undang Undang No. 31 Tahun 2014. Tanggung jawab LPSK harus melindungi saksi dan korban dari ancaman, selain itu mengatur tentang wewenang dan tanggung jawab. Undang-Undang Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban juga menjelaskan syarat beserta tata cara pemberian perlindungan dan bantuan. Mekanisme perlindungan saksi dan korban tindak pidana pembunuhan, maka saksi dan/atau korban haruslah mengajukan permohonan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh LPSK. Khusus terhadap Richard Eliezer sebagai justice collaborator yang dianggap konsisten dan jujur, mengungkapkan fakta yang sebenar benarnya terjadi di TKP, sehingga kesaksian Richard Eliezer sangat penting dalam kasus ini, karena semua saksi dan tersangka yang lain tidak konsisten memberikan keterangan dan itu menurunkan tingkat kepercayaan publik dan majelis hakim. Kesimpulan dari pembahasan adalah hambatan dalam pelaksanaan fungsi lembaga perlindungan saksi dan korban dalam melindungi saksi tindak pidana pembunuhan adalah banyak masyarakat yang tidak mau menjadi saksi karena banyak kasus yang terjadi sesudah menjadi saksi justru mereka mendapatkan ancaman, kehilangan pekerjaannya, dianiaya dan sampai nyawa mereka pun terancam. Kata Kunci : Perlindungan, Saksi dan Korban, Pembunuhanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Hukum, universitas islam sumatera utaraen_US
dc.relation.ispartofseriesUISU250323;71220123119-
dc.subjectPerlindungan, Saksi dan Korban, Pembunuhanen_US
dc.subjectProtection, Witnesses and Victims, Murder.en_US
dc.titleANALISIS HUKUM PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM MELINDUNGI SAKSI TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BRIGADIR POLISI NOFRIANSYAH YOSHUA HUTABARATen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Magister Hukum

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography.pdf345.92 kBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract.pdf14.48 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I, II.pdfChapter I,II.pdf567.46 kBAdobe PDFView/Open
Chapter III, IV,V.pdf
  Restricted Access
Chapter III,IV,V.pdf414.12 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.