STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN KETANGGUHAN ANTARA LAS LISTRIK DENGAN LAS ASITELIN TERHADAP BAJA SS400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat mekanik material yang dilas menggunakan dua metode pengelasan, yaitu las listrik dan las asetilen, melalui uji tarik. Parameter yang diuji meliputi gaya sesaat yang dibutuhkan untuk memulai aliran material (yield stress), gaya sesaat yang dibutuhkan sebelum patah (stress at fracture), gaya maksimal yang dapat diterima bahan (tensile strength), serta perubahan dimensi penampang material setelah uji tarik, yang mencakup panjang, lebar, dan tebal penampang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kedua metode las. Pada yield stress, perbedaan kekuatan sebesar 83,3 kgf/mm, sedangkan pada stress at fracture, perbedaan mencapai 726,7 kgf/mm. Gaya maksimal yang dapat diterima bahan menunjukkan perbedaan sebesar 273,3 kgf/mm. Selain itu, perubahan dimensi penampang setelah uji tarik juga terlihat, dengan penurunan panjang sebesar 2,1 mm, lebar sebesar 1,9 mm, dan tebal sebesar 0,7 mm. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa jenis metode pengelasan mempengaruhi sifat mekanik material secara signifikan, yang dapat berdampak pada pemilihan teknik pengelasan sesuai dengan kebutuhan aplikasi material. Kata kunci: Sifat mekanik, Las listrik, Las asetilen, Uji Tarik, Yield stress, Tensile strength, Perubahan dimensi.