Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/4097
Title: PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP ISTRI YANG MENIKAH LAGI SEBELUM PUTUSNYA PERCERAIAN DI DESA PANIPAHAN KABUPATEN ROKAN HILIR
Authors: AZAHARI, M
Keywords: Hukum Islam, Menikah, dan Perceraian
Islamic Law, Marriage, and Divorce
Issue Date: 3-Feb-2025
Publisher: Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Sumatera Utara
Series/Report no.: UISU250154;71200212004
Abstract: ABSTRAK NAMA : M. AZAHARI, NPM :71200212004, Judul PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP ISTRI YANG MENIKAH LAGI SEBELUM PUTUSNYA PERCERAIAN DI DESA PENIPAHAN KABUPATEN ROKAN HILIR. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui konsep perceraian dalam agam Islam,untuk mengetahui pandangan Islam terhadap Istri yang Menikah lagi sebelum putusanya perceraian, Untuk mengetahui faktor terjadinya pernikahan sebelum putusnya perceraian di Desa Panipahan Kabupaten Rokan Hilir Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan alat pengumpulan data wawancara kepada informan yang sdah sudah ditetapkan.Analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah Konsep perceraian dalam agam Islam adalah perceraian yang sah apabila perceraian tersebut merupakan perceraian yang diputuskan di Pengadilan Agama sehingga dapat menghindari dari dampak negatif dari akibat perceraian.Menurut pandangan hukum Islam Terhadap Istri yang menikah lagi sebelum putusnya perceraian.Sudah jelas hukumnya tidak sah, karena dari perkawinan yang terdahulu belum putus secara hukum di Indonesia.Status perkawinan seorang istri yang menikah lagi sebelum putusnya perceraian di pengadilan, status perkawinan yang terjadi di kalangan seorang istri yang menikah lagi ini tidak sah karena perkawinan yang terjadi sebelum putusnya perceraian kebanyakan melakukan perkawinan sirri perkawinan di bawah tangan.Faktor terjadinya perkawinan seorang isteri sebelum putusanya perceraian di Pengadilan Agama adalah fFaktor kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat bahwasannya pernikahan sirri yang dilakukan sebelum putusan perceraian bisa menjadi pernikahan yang diharamkan dan menjadi perbuatan zina karena perempuan tidak diperbolehkan untuk memiliki suami tidak hanya satu dalam satu waktu, Faktor kurangnya kesadaran hukum dalam masyarakat, yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan hukum dan Faktor banyaknya tokoh informal yang menikahkan diluar pengadilan, walaupun rukun dan syarat nikah yang tidak terpenuhi sehingga membuat masyarakat yang memiliki kurangnya pengetahuan hukum melakukan pernikahan sirri tersebut. Kata Kunci : Hukum Islam, Menikah, dan Perceraian
URI: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/4097
Appears in Collections:Ahwal Al-Syakhsiyah

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography.pdf646.3 kBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract.pdf358.97 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I, II.pdfChapter I, II.pdf821.05 kBAdobe PDFView/Open
Chapter III, IV, V.pdf
  Restricted Access
Chapter III, IV, V.pdf751.3 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.