EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DR. ZALDI SP.M DALAM MENGEDUKASI PASIEN KATARAK DI RSU CITRA MEDIKA

Abstract

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DR. ZALDI, SP.M DALAM MENGEDUKASI PASIEN KATARAK DI RSU CITRA MEDIKA Oleh: Ainun Jariah Hanum NPM 71210612043 Katarak adalah kondisi dimana lensa mata menjadi keruh atau buram, sehingga mengganggu penglihatan. Katarak biasanya terjadi pada individu berusia lebih dari 50 tahun dan penyebab utama kebutaan diseluruh dunia. Komplikasi pasca operasi katarak disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ketidaktahuan pasien terhadap pengobatan dan perawatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitafif dengan fokus penelitian pada proses komunikasi interpersonal antara dokter dengan pasien dan menjelaskan lima aspek karakteristik efektivitas komunikasi interpersonal milik DeVito, yaitu keterbukaan informasi, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi langsung oleh peneliti di RSU Citra Medika. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan 10 narasumber. Rata-rata narasumber memiliki pendidikan terakhir yaitu Sekolah Dasar (SD) dan juga tingkat ekonomi yang menengah ke bawah. Adapun teknik analisa data menggunakan penyederhanaan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh dr. Zaldi, Sp.M, sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman pasien tentang penyakit katarak, prosedur operasi, dan perawatan pasca operasi yang dilihat dari: 1) keterbukaan pasien kepada dokter tentang keluhannya, 2) empati dokter kepada pasien saat memberikan saran dalam penyembuhan, 3) sikap mendukung dokter dalam memberikan semangat dan motivasi kepada pasien, 4) sikap positif dari dokter dengan menghargai dan mendengarkan kekhawatiran mereka, 5) kesetaraan yang tidak ada membeda bedakan dalam melayani pasien. Dalam kelima aspek tersebut yang paling sering dipakai dalam komunikasi interpersonal antara dokter dan pasien adalah aspek keterbukaan, karena merupakan kunci masuk kedekatan dan sebagai langkah awal keduanya menentukan proses penyembuhan.