KAJIAN PENGARUH IKLIM TERHADAP PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.) DAN SISTEM TANAM DI DESA BARU KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG

Abstract

RINGKASAN Penelitian ini dilaksanakan di bulan Januari hingga Bulan Juli 2024. Lokasi penelitian lahan persawahan di Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Prof. Dr. Ir. Nurhayati, M.P. sebagai Ketua Pembimbing dan Ibu Dr. Syamsafitri, S.P., M.P. selaku Anggota Komisi Pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh iklim terhadap produksi padi dan sistem tanam di Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Untuk melihat serta mengamati serangan penyakit serta dampaknya terhadap produksi padi dan system tanam di Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang dan hubungannya dengan iklim. Penelitian ini menggunakan metode survey. Lokasi penelitian dan nama responder diambil secara acak (random sampling). Uji kolerasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan unsur iklim dan prosuktivitas padi. Uji regresi dilakukan jika antara iklim (suhu atau curah hujan) dengan produksi padi memilki hubungan yang nyata. Analisis data iklim yang terdiri dari curah hujan dan suhu dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serdang bedagai 5 tahun terahkir data yang di ambil mulai dari tahun 2019-2023 kemudian di analisis dengan menggunakan rumus regresi linear untuk mengetahui pengaruh atau tidak terhadap produksi. Analisis data produksi dan produksi, luas tanam, luas panen dan serangan penyakit tanaman padi tahun 2019-2023 dari dinas pertanian dan perkebunan provinsi Sumatra Utara. Berdasarkan analisis data iklim, curah hujan dan hari hujan menunjukkan korelasi yang kuat (0,763), hubungan mereka dengan luas lahan dan produksi cenderung negatif. Analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa curah hujan dan hari hujan mempengaruhi produksi padi sebesar 66,24%, namun pengaruh ini tidak signifikan secara statistik. Analisis curah hujan dan hari hujan menunjukkan korelasi yang bervariasi dengan serangan penyakit kresek, wereng batang coklat (WBC), dan blas. Penyakit kresek memiliki korelasi yang lebih signifikan dengan faktor iklim dibandingkan WBC dan blas. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara luas lahan, produksi, penggunaan pupuk (Urea dan NPK), dan biaya produksi. Luas lahan menunjukkan korelasi positif yang sangat kuat dengan produksi (0,98519), penggunaan pupuk Urea (0,99834) dan NPK (0,93009), serta biaya produksi (0,99924). Produksi juga berkorelasi kuat dengan penggunaan pupuk dan biaya. Kata Kunci : Iklim, Pertumbuhan, Produksi Padi dan Serangan Penyakit.