PERBANDINGAN EFEKTIVITAS CEFTRIAXONE DENGAN CEFOTAXIME TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN TAHUN 2022

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Infeksi saluran kemih merupakan penyakit kedua tersering setelah infeksi saluran napas bagian atas. Prevalensi infeksi saluran kemih di Indonesia masih cukup tinggi, yang disebabkan oleh bakteri tetapi jamur dan virus juga dapat mejadi penyebabnya. Bakteri penyebab paling umum adalah Escherichia coli, organisme aerobic yang banyak terdapat didaerah usus bagian bawah. Antibiotik yang direkomendasikan termasuk sefalosporin generasi ke III (cefotaxime, ceftriaxone), fluoroquinolone, beta lactamase inhibitor atau carbapenem. Durasi yang dianjurkan ialah 3 sampai 5 hari. Akan tetapi dipandang dari sisi ekonomi penggunaan cefotaxime lebih murah dibandingkan dengan ceftriaxone, dan berdasarkan lama rawat inap cefotaxime lebih cepat untuk mematikan bakteri pada infeksi saluran kemih dibandingkan ceftriaxone maka dari itu ceftriaxone lebih lama rawat inap digunakan dibanding cefotaxime. Tujuan: Untuk mengetahui adanya perbandingan efektivitas ceftriaxone dengan cefotaxime terhadap kejadian infeksi saluran kemih diruang rawat inap Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2022. Metode: Desain penelitian ini dengan menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Teknik sampling yang digunakan Non Probability sampling jenis total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 17 sampel dengan jumlah ceftriaxone sebesar 12 sampel dan cefotaxime sebesar 5 sampel. Subjek penelitian akan diambil dengan rekam medik. Hasil: Hasil analisa data dengan menggunakan uji T independen p = 0,619 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan efektivitas antara antibiotik ceftriaxone dan cefotaxime terhadap lama rawat inap pada pasien Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Kata Kunci: Ceftriaxone, Cefotaxime, Infeksi Saluran Kemih