PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB) DI PUSKESMAS STABAT

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular disebabkan mycobacterium tuberculosis. Diprediksi 10,6 juta orang terinfeksi TB dan 969 ribu kasus di Indonesia. Pengobatan TB minimal 6 bulan, lamanya pengobatan membuat penderita bosan yang berpengaruh pada kepatuhan minum obat, dan berujung putus obat yang akan menyebabkan resistensi. Pengobatan TB harus diimbangi dengan pengetahuan yang baik, yaitu pengetahuan tentang kesehatan, penyakit, dan cara pengobatannya. Kepatuhan pengobatan erat kaitannya dengan pengetahuan penderita TB dalam proses penyembuhan. Pengetahuan yang kurang dapat menyebabkan ketidakteraturan minum obat. Tujuan : Mengetahui pengaruh antara tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan minum OAT pada pasien TB paru di Puskesmas Stabat. Metode : Penelitian analitik observasional pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling. Besar sampel 36 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang dianalisis dengan uji statistik chi square. Hasil : Pasien TB terbanyak berusia pra lansia (40-59) tahun (47,2%), laki – laki (66,7%), tidak bekerja (22,2%), menikah (91,7%), dan SMA (55,6%). Pengetahuan tentang TB kategori baik (88,9%) dan kepatuhan minum obat ketegori patuh (83,3%). Hasil uji terdapat pengaruh signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di Puskemas Stabat yang dibuktikan dengan nilai signifikan 0,000 (Pvalue< 0,05). Kesimpulan : Terdapat pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di Puskesmas Stabat. Kata kunci : TB Paru, Kepatuhan, Pengetahuan