Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3709
Title: PERUBAHAN TRADISI MANGALEHEN TUOR DALAM UPACARA PERKAWINAN ETNIS MANDAILING PASCA MIGRASI KE KOTA MEDAN
Authors: Siregar, Pina Hayumi
Keywords: Mangalehen Tuhor, Etnis Mandailing, Migrasi
Issue Date: 4-Sep-2024
Publisher: Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sumatera Utara
Series/Report no.: Uisu2403808;71190511001
Abstract: PERUBAHAN TRADISI MANGALEHEN TUHOR DALAM UPACARA PERKAWINAN ETNIS MANDAILING PASCA MIGRASI KEKOTA MEDAN PINA HAYUMI SIREGAR EMAIL: pinahayumis@gmail.com Dalam masyarakat Mandailing mahar disebut dengan istilah Tuor atau Tuhor. Istilah ini dapat ditemukan di berbagai buku dan artikel yang dikarang oleh beberapa penulis yang berasal dari Mandailing seperti H. Pandapotan Nasution, S.H 2005 tentang Adat Budaya Mandailing. Tuor merupakan sebutan mahar pernikahan dikalangan masyarakat Mandailing dan angkola, dimana seorang laki laki wajib memberikan tuor kepada calon perempuan yang akan dinikahi. Tujuan Tuor sebenarnya ditujukan untuk menata kesejahteraan dan kebahagiaan calon mempelai wanita setelah menjalani pernikahan, dengan istilah lain bekal hidup kedua mempelai setelah menjalani pernikahan dan kehidupan seterusnya. Pernikahan pada masyarakat Batak Mandailing berpegang pada dalihan Natolu. Penelitian ini dilaksanakan didaerah Medan mulai dari bulan September 2023. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Suku Batak Mandailing ini menyakini bahwa pernikahan bukan hanya dengan ikatan perempuan dan laki-laki menjadi sepasang suami istri yang sah dihadapan agama, namun pernikahan merupakan kekerabatan baru yang dapat meneruskan keturunan dan mempertahankan tradisi pada masyarakat Batak Mandailing. Tuor ini menjadi kontroversi belakangan ini di ranah Mandailing, yakni pemuda yang akan menikah tuor bisa menjadi penghalang dikarenakan ketidaksanggupan untuk memenuhi permintaan keluarga perempuan karena ekonomi laki-laki yang rendah. Di adat Mandailing tuor bisa tinggi dikarenakan dilihat dari segi status perempuan yaitu pendidikannnya dan keturunannya. Kata Kunci : Mangalehen Tuhor, Etnis Mandailing, Migrasi
URI: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3709
Appears in Collections:Pendidikan Sejarah

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover,Bibliography.pdfCover,Bibliography.pdf1.27 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract.pdf56.85 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I,II.pdfChapter I,II.pdf718.75 kBAdobe PDFView/Open
Chapter III,IV,V.pdf
  Restricted Access
Chapter III,IV,V.pdf591.26 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.