Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3592
Title: | PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK BIBIT KARET (Havea brasiliensis Mual Arg) ASAL SEMAIAN KLON PB 260 DAN KLON GT 1 |
Authors: | SABRINA, NUR HAFIZA |
Keywords: | Kata Kunci: Klon karet, PB 260, GR 1, frekuensi penyiraman |
Issue Date: | 3-Sep-2024 |
Publisher: | FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA |
Series/Report no.: | Uisu240723;71200713043 |
Abstract: | RINGKASAN Defisit air pada tanaman mempengaruhi morfologinya. Defisit air berdampak pada pembelahan sel, pemanjangan sel, diferensiasi sel, dan penurunan fiksasi CO2. Kondisi ini merangsang respon tanaman melalui perubahan morfologi dan fisiologis. Pendekatan secara dini yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah cekaman kekeringan pada tanaman karet adalah menyeleksi klon-klon anjuran untuk memperoleh klon yang relatif lebih toleran pada kondisi cekaman kekeringan terutama perakaran batang bawah di pembibitan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) karakter pertumbuhan bibit karet klon klon PB 260 dan klon GT1, (2) defisit air akibat perlakuan frekuensi penyiraman terhadap karakter pertumbuhan bibit karet klon klon PB 260, (3) defisit air akibat perlakuan frekwensi penyiraman terhadap karakter pertumbuhan bibit karet klon GT1. Penelitian dilaksanakan di lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Medan. Ketinggian tempat ± 25m dpl, dengan topografi datar dengan jenis tanah ordo Inceptisol. Penelitian ini dimulai pada Januari 2024 sampai April 2024. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dua faktor perlakuan yang disusun dalam tiga ulangan. Faktor pertama sebagai petak utama adalah Klon (K) yang terdiri dari dua taraf, yaitu: klon PB 260 (Quick Starter) (K1), klon GT 1 (Slow Starter) (K2). Faktor kedua sebagai anak petak adalah Frekuensi Penyiraman (F) yang terdiri dari empat taraf, yaitu: 1 hari sekali (F1), 3 hari sekali (F2), 5 hari sekali (F3), 7 hari sekali (F4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan pertumbuhan bibit tanaman karet sesuai dengan dinamika pertumbuhan yaitu kurva sigmoid yang berawal lambat (log fase) pada saat biji berkecambah pada fase bintang dan fase pancing, kemudian ke fase cepat (eksponensial) yaitu dari fase jarum sampai mengeluarkan daun, setelah beberapa daun membuka sempurna kecepatan pertumbuhan menurun/ stabil (fase linear). Klon PB 260 (K1) merupakan klon karet adaptif kekeringan melalui mekanisme osmoregulasi, yaitu dengan memperluas daun, meningkatkan jumlah dan kerapatan stomata, KAR daun serta menjaga volume air tanah tetap tinggi. Sedangkan klon GT 1 (K2) melakukan mekanisme perpanjangan dan luas permukaan akar untuk bertahan terhadap cekaman kekeringan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adaptasi klon PB 260 terhadap kekeringan secara fisiologi, yaitu melalui mekanisme osmoregulasi, sedangkan adaptasi klon GT 1 terhadap kekeringan secara morfologi, yaitu melalui mekanisme perpanjangan akar. Pertumbuhan tajuk dan akar bibit karet klon PB 260 dan GT 1 terbaik pada frekuensi penyiraman 3 hari sekali dan 5 hari sekali karena volume air berada pada kisaran volume air kapasitas lapang, sedangkan frekuensi penyiraman setiap hari menyebabkan pertumbuhan tajuk dan akar terhambat akibat jenuh air karena volume air tanah yang melebihi volume air kapasitas lapang. Kombinasi antar perlakuan menunjukkan bahwa klon PB 260 dengan frekuensi penyiraman 3 hari sekali (K1F2) dan 5 hari sekali (K1F3) menunjukkan pertumbuhan tajuk dan akar terbaik, sedangkan pertumbuhan tajuk dan akar terbaik untuk klon GT1 pada kombinasi perlakuan dengan frekuensi penyiraman 5 hari sekali (K2F3) dan 7 hari sekali (K1F4). Kata Kunci: Klon karet, PB 260, GR 1, frekuensi penyiraman |
URI: | http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3592 |
Appears in Collections: | Agroteknologi |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover, Bibliography.pdf | Cover, Bibliography.pdf | 1.65 MB | Adobe PDF | View/Open |
Abstract.pdf | Abstract.pdf | 201.96 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter I,II.pdf | Chapter I,II.pdf | 330.46 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter III,IV,V.pdf Restricted Access | Chapter III,IV,V.pdf | 1.16 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.