Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3575
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSIREGAR, KHAIRUNNISA-
dc.date.accessioned2024-09-03T04:05:25Z-
dc.date.available2024-09-03T04:05:25Z-
dc.date.issued2024-09-03-
dc.identifier.urihttp://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3575-
dc.description.abstractRINGKASAN Spodoptera frugiperda hama penting yang merupakan serangga invasif dan menyerang tanaman jagung. Salah satu alternatif pengendalian yang dapat digunakan yaitu dengan jamur entomopatogen. Pengendalian secara hayati dengan memanfaatkan cendawan entomopatogen M. anisopliae. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae pada berbagai konsentrasi sebagai agens pengendali hayati Spodoptera frugiperda. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Jalan Asrama, No. 124 kelurahan Cinta Damai,Kecamatan Medan Helvetia, Medan pada Juli 2022 hingga Oktober 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non– Faktorial dengan 4 taraf perlakuan yaitu M0 (Tanpa Perlakuan), M1 (Kerapatan Jumlah Spora M. anisopliae106 ). M2 (Kerapatan Jumlah Spora M. anisopliae 107 , M3 (Kerapatan Jumlah Spora M. anisopliae 108 ). Larva S. frugiperda instar 3 sebanyak 10 ekor diletakkan dalam wadah perlakuan, kemudian menggunakan isolate jamur M. anisopliae.Parameter yang diamati adalah umur mortalitas larva, persentase mortalitas, nilai LT50 dan gejala visual larva S.frugiperda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan umur mortalitas yang paling tinggi S. frugiferda terdapat perlakuan (106 dan 107 ) dalam waktu pengamatan 24 hari yaitu sebanyak 4 larva Sedangkan umur mortalitas yang terendah terdapat pada perlakuan kontrol (tanpa perlakuan), yaitu sebanyak 1 larva yang mati dari total 10 larva. Pada pengamatan 24 hsa persentase mortalitas paling tinggi dengan nilai 52% pada perlakuan 106 sedangkan mortalitas yang paling rendah terdapat pada kontrol dan 108 dengan nilai sebesar (10 dan 26%). Pengamatan nilai letal time (LT50) yang mencapai kematian 50% dengan estimasi waktu tersingkat pada (23.48 hari) diperoleh pada perlakuan M1 dan estimasi waktu terlama pada (31.33 hari) yang diperoleh pada perlakuan M3 untuk mencapai kematian 50%. Gejala larva yang terinfeksi tubuh larva di selimuti dengan miselium jamur berwarna putih menjadi hijau gelap atau coklat kehitaman pada kutikula serangga bahkan ada yang berubah menjadi hitam, menyusut, proses ini dikenal sebagai ("mumifikasi"). Kata kunci : Metarhizium anisopliae, Mortalitas, Spodoptera frugiperdaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARAen_US
dc.relation.ispartofseriesUisu240716;71190713064-
dc.subjectKata kunci : Metarhizium anisopliae, Mortalitas, Spodoptera frugiperdaen_US
dc.titleUJI PATOGENITAS JAMUR Metarhizium anisopliae TERHADAP MORTALITAS ULAT GRAYAK (Spodoptera frugiperda) DI LABORATORIUMen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Agroteknologi

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography.pdf1.82 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract.pdf251.67 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I,II.pdfChapter I,II.pdf446 kBAdobe PDFView/Open
Chapter III,IV,V.pdf
  Restricted Access
Chapter III,IV,V.pdf619.53 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.