Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3562
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSYOPIANI, DINI-
dc.date.accessioned2024-09-03T03:45:55Z-
dc.date.available2024-09-03T03:45:55Z-
dc.date.issued2024-08-20-
dc.identifier.urihttp://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3562-
dc.description.abstractABSTRAK DINI SYOPIANI Scientific Crime Investigation yaitu proses penyidikan yang dalam sistem pembuktiannya memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi atau memanfaatkan fungsi forensik (Identifikasi Forensik, Laboratorium Forensik, Psikologi Forensik, Kedokteran Forensik dan ahli forensik lainnya). Unit identifikasi berperan penting dalam mengungkap suatu tindak pidana terutama tindak pidana pembunuhan yang seringkali terjadi dimasyarakat. Penanganan olah tempat kejadian perkara yang dilakukan oleh unit identifikasi sangat membantu untuk menemukan tersangka dalam proses penyidikan. Maka adanya unit identifikasi kepolisian yang merupakan garda terdepan dalam olah tempat kejadian perkara di dalam satuan Reserse. Penelitian ini bersifat deskriptif dan pendekatan yuridis empiris yang dilakukan berdasarkan dengan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi kepustakaan serta studi dokumen. mengenai unit indentikasi dalam proses penyidikan terdapat dalam, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Penyidikan Tindak Pidana. Tahap Penyelidikan Seorang penyidik dalam melaksanakan tugasnya memiliki koridor hukum yang harus di patuhi, dan diatur secara formal apa dan bagaimana tata cara pelaksanaan, tugas-tugas dalam penyelidikan. Dalam proses penyidikan terdapat hambatan, yaitu: kurangnya kemampuan petugas, peralatan yang kurang, kurangnya kesadaran hukum dan kepudilian masyarakat dan faktor alam. Upaya yang dilakukan, yaitu: meningkatkan kemampuan petugas, memberikan sarana dan prasarana perlengkapan alat, sosialisasi pada masyarakat dan langsung ditindak lanjutinya tindak pidana. Ketelitian petugas dalam melakukan identifikasi juga sangat diperlukan dalam mengumpulkan bukti dari TKP. Petugas identifikasi juga wajib dibekali kemampuan-kemampuan khusus dalam melakukan penyidikan di TKP untuk mengumpulkan bukti maka perlunya mewujudkan Kepolisian yang ideal dan berorientasi kepada kebutuhan masyarakat. Kata Kunci : Peranan, Unit Identifikasi, Penyidikan, Tindak Pidana Pembunuhanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Hukum, Universitas Islam Sumatera Utaraen_US
dc.relation.ispartofseries;71190111024-
dc.subjectPeranan, Unit Identifikasi, Penyidikan, Tindak Pidana Pembunuhanen_US
dc.titlePERANAN UNIT IDENTIFIKASI DALAM PROSES PENYIDIKAN UNTUK MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN ( Studi di Kepolisian Resor Belawan)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Ilmu Hukum

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography156.35 kBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract66.8 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I,II.pdfChapter I,II229.23 kBAdobe PDFView/Open
Chapter III,IV,V.pdf
  Restricted Access
Chapter III,IV,V309.11 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.