Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3317
Title: | PENAFSIRAN AYAT-AYAT HAID DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUMISLAM (STUDI PEMIKIRAN ALI ASSHOBUNI DALAM KITAB RAWAI’ BAYAN) |
Authors: | ZAHARA, SUCI SUFI |
Keywords: | Penafsiran, Ayat-Ayat, Haid, Implikasi, Hukum |
Issue Date: | 29-Aug-2024 |
Publisher: | Fakultas Qur'an & Tafsir, Universitas Islam Sumatera Utara |
Series/Report no.: | Uisu2403510;71200213006 |
Abstract: | PENAFSIRAN AYAT-AYAT HAID DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUM ISLAM (STUDI PEMIKIRAN ALI ASSHOBUNI DALAM KITAB RAWAI’ BAYAN) SUCI SUFI ZAHARA NPM : 71200213006 Skripsi ini hasil dari penelitian kepustakaan dengan judul “PENAFSIRANAYATAYAT HAID DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUM ISLAM(STUDI PEMIKIRAN ALI ASSHOBUNI DALAMN KITAB RAWAI‘ BAYAN)”. Haid adalah suatu keadaan yang akan terus dialami oleh setiap wanita. Darah keluar dari kemaluan wanita pada kondisi sehat, bukan karena faktor persalinan ataupun pecahnya selaput keperawanan. Keluarnya darah haid tersebut ada aturan hukum islam yang timbul akibatnya, yakni berupa larangan larangan yang terkait dengan ibadah maupun munakahah. Maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai persoalan-persoalan haid dan implikasinya terhadap hukum islam. Adapun rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini ada tiga. Pertama, bagaimana penjelasan haid dalam AlQur’an? Kedua, bagaimana penafsiran Ali Asshobuni terhadap ayat-ayat haid dalam AlQur'an? Ketiga, apa implikasi hukum bagi wanita yang sedang mengalami haid? Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data Primer yang digunakan itu menggunakan karya Ali Asshobuni yang berjudul Rawai‘ Bayan. Sementara data sekunder yang digunakan yaitu menggunakan karya literatur lainnya yang relevan dengan judul skripsi ini. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik library research (penelitian kepustakaan), sedangkan metode analisisnya adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Ali Asshobuni melarang wanita yang sedang mengalami haid masuk masjid, hal ini sependapat dengan Imam Abu Hanifah. Namun melihat kondisi sekarang, yang sudah ditemukan cara yang efisien untuk wanita yang sedang haid agar darah tidak tercecer ke mana-mana, maka penulis membolehkan wanita yang sedang haid masuk masjid. Dan hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah yang menceritakan bahwa ada wanita yang tinggal di dalam masjid, dan tidak ditemukan Nabi SAW memerintahkan pada wanita tersebut keluar dari masjid ketika haidnya tiba. Kata Kunci: Penafsiran, Ayat-Ayat, Haid, Implikasi, Hukum |
URI: | http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3317 |
Appears in Collections: | Ilmu Al-Quran & Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover, Bibliography.pdf | Cover, Bibliography.pdf | 335.65 kB | Adobe PDF | View/Open |
Abstract.pdf | Abstract.pdf | 118.77 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter I,II.pdf | Chapter I,II.pdf | 559.22 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter III,IV,V.pdf Restricted Access | Chapter III,IV,V.pdf | 456.45 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.