Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3111
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | SANTOSO, MUHAMMAD ARIEF | - |
dc.date.accessioned | 2024-08-22T03:06:11Z | - |
dc.date.available | 2024-08-22T03:06:11Z | - |
dc.date.issued | 2024-08-13 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3111 | - |
dc.description.abstract | ABSTRAK Penyimpangan seksual merupakan tingkah laku seksual yang tidak dapat diterima oleh masyarakat dan salah satunya adalah sodomi yaitu penyimpangan seksual terhadap pasangan seks yang berjenis kelamin sama dimana hubungan seksual dilakukan melalui anus. Rumusan masalah dalam tesis ini adalah bagaimana pengaturan liwath menurut Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014, bagaimana sanksi bagi pelaku liwath berdasarkan Qanun Nomor 6 Tahun 2014,bagaimana kedudukan Qanun Jinayat bagi pelaku pelaku liwath berdasarkan Qanun Nomor 6 Tahun 2014 dalam Sistem Hukum Pidana Nasional Indonesia Penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum yuridis normatif dengan menggunakan data primer dan didukung dengan data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Pengaturan liwath menurut Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 merupakan suatu perbuatan keji yang dapat merusak akal pikiran dan akhlak manusia.Sanksi bagi pelaku liwath berdasarkan Qanun Nomor 6 Tahun 2014 adalah hukuman cambuk. Hukuman yang ditetapkan dalam Qanun lebih efektif dibandingkan dengan hukuman penjara yang ada dalam undang-undang. Sanksi hukum yang ditetapkan dalam Qanun di samping memberikan efek jera dan mengakibatkan luka fisik dan mental si pelaku juga berakibat buruk pada lingkungannya karena pelaksanaan hukumannya dilakukan dihadapan khalayak ramai. sedangkan efek jera yang timbul akibat hukuman penjara sifatnya hanya sementara, setelah keluar dari penjara si pelaku akan mengulangi lagi perbuatannya tersebut dan akan terpengaruh dengan narapidana lain yang ada di dalam penjara Kesimpulan dari pembahasan adalah pelaksanaan hukum Jinayat yang diatur dengan Qanun 14 Tahun 2014 tentang Qanun Jinayat dilaksanakan dalam rangka menjaga harkat dan martabat manusia dan untuk memproteksi dan melindungi masyarakat Nangroe Aceh Darusalam agar tidak lagi berbuat maksiat kepada Allahi. Kata Kunci : Sanksi Jinayah, Sodomi (Liwath), Anak. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Magister Hukum, Universitas Islam Sumatera Utara | en_US |
dc.relation.ispartofseries | UISU240338;71210123159 | - |
dc.subject | Sanksi Jinayah, Sodomi (Liwath), Anak | en_US |
dc.title | PENERAPAN SANKSI JINAYAH BAGI PELAKU SODOMI (LIWATH) BERDASARKAN QANUN ACEH NO. 6 TAHUN 2014 DAN HUKUM PIDANA INDONESIA TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR (Studi di Kepolisian Resort Aceh Barat) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | Magister Hukum |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover, Bibliography.pdf | Cover, Bibliography | 270.73 kB | Adobe PDF | View/Open |
Abstract.pdf | Abstract | 15.08 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter I,II.pdf | Chapter I,II | 499.92 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter III,IV,V.pdf Restricted Access | Chapter III,IV,V | 390.31 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.