Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3092
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorARIANTO-
dc.date.accessioned2024-08-22T02:12:39Z-
dc.date.available2024-08-22T02:12:39Z-
dc.date.issued2024-08-13-
dc.identifier.urihttp://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/3092-
dc.description.abstractABSTRAK Perlindungan anak merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaannya, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Rumusan masalah dalam penelitian tesis ini adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban tindak pidana pelecehan seksual, apa faktor penyebab terjadinya tindak pidana pelecehan seksual terhadap anak, bagaimana hambatan dalam perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana pelecehan seksual di Kepolisian Resort Subulussalam. Penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang didukung data empiris yaitu melakukan wawancara kepada Kanit PPA Polres Subulussalam. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif untuk dapat ditarik kesimpulan secara deduktif. Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban tindak pidana pelecehan seksual dilakukan adalah perlindungan dalam proses penyelidikan berupa penyelidikan dilakukan oleh polisi wanita, dirahasiakan identitasnya dari masyarakat dan melakukan pendampingan, pemantauan dan advokasi yaitu mencarikan alternatif bagi anak untuk mendapatkan institusi yang dapat dijadikan tempat tinggal yang tetap bagi anak, melakukan restitusi sehingga hak-hak anak yang menjadi korban dapat sepenuhnya terwujud dan terealisasi.. Faktor penyebab terjadinya tindak pidana pelecehan seksual terhadap anak adalah kurangnya pengawasan orang tua pada anak, faktor lingkungan, Faktor penegakan hukum, faktor teknologi, faktor kerawanan.hambatan dalam perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana pelecehan seksual di Polres Subulussalam adalah dari korban yaitu kesulitan mendapatkan keterangan dari anak yang menjadi korban karena trauma, anak mengalami keterbelakangan mental sedangkan dari saksi yaitu tidak ada saksi yang melihat kejadian perkara, pelaku kabur atau melarikan diri, kejadian jauh hari baru dilaporkan ke Kepolisian, seerta pelaku tidak mampu membayar restitusi. Kata Kunci: Perindungan Hukum, Anak Korban, Pelecehan Seksual.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMagister Hukum, Universitas Islam Sumatera Utaraen_US
dc.relation.ispartofseriesUISU240322;71210123152-
dc.subjectPerindungan Hukum, Anak Korban, Pelecehan Seksualen_US
dc.titlePERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL (Studi di Kepolisian Resor Subulussalam)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Magister Hukum

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography358.57 kBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract15.99 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I,II.pdfChapter I,II545.32 kBAdobe PDFView/Open
Chapter III,IV,V.pdf
  Restricted Access
Chapter III,IV,V428.98 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.