IMPLEMENTASI PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARATAN KELAS II B PADANG SIDEMPUAN KANTOR WILAYAH SUMATERA UTARA

Abstract

ABTRAK IMPLEMENTASI PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARATAN KELAS II B PADANG SIDEMPUAN KANTOR WILAYAH SUMATERA UTARA Kenyataannya yang terjadi saat ini adalah bahwa perjalanan panjang sistem pemasyarakatan telah melahirkan berbagai tanda tanya. Apakah pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan telah mencerminkan konsepsi pemasyarakatan yang diatur dalam UndangUndang Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan ataukah tidak. Jika tidak tentu ada faktor—faktor yang menghambatnya. Asumsi ini timbul dari hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Padang Sidempuan sebagai Lembaga Pemasyarakatan obyek penelitian penulis mengenai Pembinaan dan Pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan Padang Sidempuan. Kemudian kenyataan yang lebih menyedihkan lagi bahwa jumlah narapidana pada Lembaga Pemasyarakatan Padang Sidempuan tidak sebanding dengan daya tampung narapidana pada Lembaga Pemasyarakatan tersebut, dengan kata lain Lembaga Pemasyarakatan Padang Sidempuan over kapasitas Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Padang Sidempuan, Apakah upayaupaya yang dilakukan pembimbing kemasyarakatan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Padang Sidempuan, Apakah kendala yang dihadapi pembimbing kemasyarakatan dalam pelaksanaan pembinaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah metode penelitian hukum normatif yaitu dengan melakukan analisa terhadap permasalahan dalam penelitian melalui pendekatan terhadap asas asas hukum serta mengacu pada norma—norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang undangan di Indonesia. Program pembinaan narapidana dalam program reintegritas sosial yaitu program pembinaan berupa pembinaan kemandirian, Pembinaan kesadaran beragama, Pembinaan berbangsa dan bernegara, Pembinaan kemampuan intelektual (kecerdasan), keterampilan, dan seni. Pembinaan tersebut bagian dari reintegrasi sosial yang disebut sebagai sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal, sosial, dan kohesi sosial hal itu sebagai pendekatan untuk menambahkan nilai-nilai positif yang dilakukan kepada narapidana, baik pada saat narapidana berada ditengah- tengah masyarakat ataupun pada saat di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Kata Kunci : Lembaga Pemasyarakatan, Pembinaan, Narapidana