Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/2682
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | HENDRIANTO, JUNI | - |
dc.date.accessioned | 2023-11-17T03:25:00Z | - |
dc.date.available | 2023-11-17T03:25:00Z | - |
dc.date.issued | 2023-11-17 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/2682 | - |
dc.description.abstract | ABSTRAK Juni Hendrianto * Tindak pidana pencurian sampai saat ini masih dilematis dan menjadi masalah yang cukup serius serta memerlukan pemecahan. Permasalahan dalam tesis ini adalah bagaimana pengaturan tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh residivis, bagaimana upaya dalam penanggulangan tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh residivis, bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam putusan Nomor 1352/Pid.B/2022/PN Mdn Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan normatif (legal research) yaitu pendekatan terhadap permasalahan, dilakukan dengan mengkaji berbagai aspek hukum dari segi peraturanperaturan yang berlaku. Pengaturan tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh residivis adalah ditambah sepertiga dari ancaman pidana maksimal atas perbuatan pidana yang dilakukan. Residivis merupakan seseorang yang kembali melakukan kejahatan sejenis atau oleh undangundang dianggap sejenis yang tidak lewat dari waktu lima tahun. Upaya dalam penanggulangan tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh residivis adalah upaya pre-emtif, upaya represif, dan upaya preventif. Upaya pre-emtif merupakan upaya pencegahan kejahatan untuk pertama kali. Upaya represif merupakan upaya yang penanganan kejahatannya sudah terjadi dan upaya preventif yaitu upaya penanggulangan kejahatan dengan hanya memberi sanksi pidana,hanyalah bersifat sementara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pertimbangan hukum hakim dalam putusan Nomor 1352/Pid.B/2022/ PN Mdn adalah seluruh unsur Pasal 363 ayat (2) Jo Pasal 64 KUHP telah terpenuhi serta tidak ada alasan pembenar dan pemaaf, sehingga dinyatakan bersalah, serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan. Hal yang meringankan terdakwa berterus terang dan bersikap sopan dalam persidangan, terdakwa menunjukkan sikap menyesali perbuatannya. Hal yang memberatkan adalah perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat serta Terdakwa sudah pernah dihukum pada tahun 2014 dalam kasus pencurian dan pada tahun 2017 dalam kasus narkotika. . Kata Kunci: Tindak Pidana, Pencurian, Residivis | en_US |
dc.publisher | Fakultas Magister Hukum, Universitas Islam Sumatera Utara | en_US |
dc.relation.ispartofseries | UISU230968;71210123114 | - |
dc.subject | Tindak Pidana, Pencurian, Residivis | en_US |
dc.title | ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN YANG DILAKUKAN OLEH RESIDIVIS (STUDI PUTUSAN NOMOR 1352/PID.B/2022/PN MDN) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | Magister Hukum |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover,Bibliography.pdf | Cover, Bibliography | 132.39 kB | Adobe PDF | View/Open |
Abstract.pdf | Abstract | 14.84 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter I,II.pdf | Chapter I,II | 407.39 kB | Adobe PDF | View/Open |
Chapter III,IV,V.pdf Restricted Access | Chapter III,IV,V | 285.99 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.