HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEGAWAI UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Peningkatan tekanan darah merupakan masalah kesehatan umum yang utama karena prevalensinya yang tinggi di seluruh dunia. IMT merupakan faktor yang terkait dengan peningkatan tekanan darah serta kausal. Mekanisme yang menyebabkan perubahan tekanan darah terkait IMT yaitu terjadinya proses inflamasi. Pasien dengan IMT yang tinggi memiliki peningkatan sel lemak. Sel-sel lemak ditandai dengan sensitif terhadap lipolisis dan menghasilkan sitokin inflamasi dalam jumlah tinggi. Respons inflamasi ini berpartisipasi dalam peningkatan tekanan darah dan kerusakan organ. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada Pegawai. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil: Pegawai Universitas Islam Sumatera Utara sebanyak 65 responden. Jenis kelamin responden terbanyak adalah laki-laki yaitu sejumlah 33 (50,8%) responden. Rerata usia responden yaitu 35,09 ± 4.83 tahun dengan usia tengah 36 tahun, usia termuda yaitu 21 tahun dan usia tertua yaitu 40 tahun. Rerata tinggi badan responden yaitu 163,23 ± 6,73 cm. Rerata berat badan responden yaitu 66,74 ± 14,38 kg. Rerata indeks massa tubuh penelitian ini yaitu 25,13 ± 5,05 dengan responden yang indeks massa tubuh tertinggi yaitu berada pada kategori obesitas 1 sebanyak 21 (32,2%) responden. Rerata tekanan darah sistolik responden adalah 120,62 ± 16,92 mmHg dan rerata tekanan darah diastolik responden adalah 78,83 ± 12,78 mmHg. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara indeks massa tubuh terhadap tekanan darah sistolik (p=0,025) dengan kekuatan korelasi yang lemah (r=0,278). Selain itu, didapatkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara indeks massa tubuh terhadap tekanan darah diastolik (p=0,044) dengan kekuatan korelasi yang lemah (r=0,250). Kata Kunci : Indeks massa tubuh, Tekanan darah, Hipertensi. ABSTRACT Background: Increased blood pressure is a major health problem with the major prevalence worldwide. IMT is a factor associated with the increase in blood pressure and causal mechanisms that cause changes in blood pressure related to the IMT that is the occurrence of inflammatory process. Patients with high IMTs have an increase in fat cells. Fat cells are characterized by sensitive to lipolysis and produce in inflammatory cytokines in the sum of high. This inflammatory response participates in increased blood pressure and organ damage. Objective: To determine the relationship between body mass index and blood pressure at the Islamic University of North Sumatra. Methods: This research uses an observational analytical method with cross sectional approach. Result: Employee University of Islamat North Sumatra as many as 65 respondents. The most gender of respondents are men of 33 (50.8%) of respondents. The average respondent's age is 35.09 ± 4.83 years with 36 middle age, the youngest age is 21 years and the oldest age of 40 years. High-grade respondents are 163.23 ± 6,73 cm. The weight of the respondent's weight is 66.74 ± 14.38 kg. The average body mass index in this study was 25.13 ± 5.05, with the respondents having the highest body mass index, namely those in the obesity category 1, with 21 (32.2%) respondents. The average cross-blood sessoly blood pressure was 120.62 ± 16.92 mmHg and the average diastolic blood pressure of respondents was 78.83 ± 12.78 mmHg. Conlusion: There was a statistically significant relationship between body mass index against systolic blood pressure (P = 0.025) with weak correlation power (R = 0.278). In addition, there was a statistically significant relationship between body mass index against diastolic blood pressure (P = 0.044) with weak correlation power (r = 0.250). Keyword : Body mass index, blood pressure, hypertension.