ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN HUKUM KEDOKTERAN & KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG ABORSI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA ANGKATAN 2019 TAHUN 2022

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Aborsi adalah masalah klasik yang tiada ujung untuk diperdebatkan. Di Indonesia, aborsi masih dianggap hal yang tabu sebab banyak masyarakat yang beranggapan aborsi dilakukan karena kehamilan yang tidak diinginkan seperti korban pemerkosaan, kegagalan kontrasepsi, ataupun perzinaan. Terdapat dua pandangan dalam menyikapi aborsi yaitu pro-live (kontra terhadap aborsi) dan pro-choice (pro terhadap aborsi), apakah demi hak hidup janin atau penyelamatan ibu yang mengandung janin. Berbicara mengenai aborsi, tentunya tidak lepas kaitannya dengan tenaga medis sebagai pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Untuk melindungi kepentingan masyarakat dan menjaga kualitas serta etika tenaga medis, seorang dokter memerlukan hukum kedokteran dan dipandu dalam satu pedoman norma etik profesi dokter yang disebut Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI). Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan hukum kedokteran dan kode etik kedokteran Indonesia tentang aborsi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara angkatan 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional-deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer, yang diambil dari kuesioner yang dibuat oleh peneliti yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta data sekunder berupa data umum mahasiswa yang diperoleh dari Program Studi Sarjana Kedokteran. Populasi penelitian adalah seluruh angkatan 2019 dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil: Pada penelitian ini, didapatkan tingkat pengetahuan kategori baik sebanyak 2 responden (1,9%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 45 responden (42,5%), dan untuk tingkat pengetahuan kurang ditemukan 59 responden (55,7%). Tingkat pengetahuan berdasarkan jenis kelamin didapatkan dari 33 responden yang berjenis kelamin laki- laki sebanyak 20 responden (18,9%) memiliki tingkat pengetahuan kurang, sedangkan sebanyak 73 responden (68,9%) perempuan dengan mayoritas tingkat pengetahuan kurang yaitu 39 responden (36,8%). Tingkat pengetahuan berdasarkan usia yaitu sebanyak 69 responden (65,1%) berusia 21 tahun dengan mayoritas tingkat pengetahuan kurang sebanyak 41 responden (38,7%). Kesimpulan: Pada penelitian ini sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara angkatan 2019 tahun 2022 memiliki tingkat pengetahuan kategori kurang. Kata Kunci: aborsi, hukum kedokteran, pengetahuan KODEKI ABSTRACT Background: Abortion is a classic issue that has no end to be debated. In Indonesia, abortion is still considered taboo because many people think that abortion is done because of an unwanted pregnancy, such as a victim of rape, failure of contraception, or adultery. There are two views in addressing abortion, namely pro-live (against abortion) and pro-choice (pro against abortion), whether for the right to life of the fetus or to save the mother carrying the fetus. Talking about abortion, of course, cannot be separated from medical personnel as providers of health services to the community. To protect the interests of society and maintain the quality and ethics of medical personnel, a doctor needs medical law and is guided by a guideline for medical professional ethics called the Indonesian Medical Ethics Code (KODEKI). Objective: Knowing the level of knowledge of medical law and the Indonesian medical code of ethics regarding abortion in students of the Faculty of Medicine, Islamic University of North Sumatra class of 2019. Methods: This study used an observational-descriptive method with a cross-sectional approach. The data used are primary data, taken from questionnaires prepared by researchers who have been tested for validity and reliability as well as secondary data in the form of general student data obtained from the Bachelor of Medicine Study Program. The research population is all of the 2019 Batch using the total sampling technique. Results: In this study, the level of knowledge in the good category was obtained by 2 respondents by 2 respondents (1,9%), the level of knowledge was sufficient by 45 respondents (42,5%), and for the level of knowledge lacking was found by 59 respondents (55,7%). The level of knowledge based on gender was obtained from 33 respondents who were male, 20 respondents (18,9%) had a low level of knowledge, while 73 respondents (68,9%) were female with the majority of the level of knowledge lacking, namely 39 respondents (36,8%). Level of knowledge based on age, namely as many as 69 respondents (65,1%) aged 21 years with the majority level of knowledge lacking as many as 41 respondents (38,7%). Conclusion: In this study, most students of the Faculty of Medicine, Islamic University of North Sumatra, class of 2019 in 2022, have a low level of knowledge. Keywords: abortion, medical law, KODEKI knowladge