FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN ORANG UNTUK MELAKUKAN VAKSINASI COVID-19 DI KEMENTRIAN AGAMA TANJUNGBALAI TAHUN 2022

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Pada Desember 2019, telah dilaporkan beberapa individu terjangkit sebuah penyakit pneumonia baru (novel) dengan kemampuan penularan yang tinggi antaramanusia ke manusia. Sejumlah kasus yang diidentifikasi pada di pasar seafood danpasar hewan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Pemerintahan Cina Pusat, bersama institusi terkait, secara cepat menguji dan mengidentifikasi virus patogen sebagai jenis coronavirus yang baru. World Health Organization (WHO), mengeluarkan peringatan pada 30 Desember 2019 dan pada 30 Januari 2020, dan mendeklarasikan infeksi virus ini sebagai masalah kesehatan masyarakat darurat tingkat internasional. Pada 11 Febuari 2020, komite internasional taksonomi virus menamakan virus ini Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)- CoV-2 yang mana berdasarkan hubungan phylogenetic dari coronavirus yang menyebabkan wabah SARS di tahun 2003. Pda hari yang sama, WHO menungumumkan COVID-19 sebagai nama penyakit yang baru Tujuan : Mengetahi Faktor – faktor yang mempengaruhi seseorang bersedia di vaksinasi Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik dengan pendekatan studi cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu dengan tujuan untuk melihat faktor–faktor apa saja yangmempengaruhi seseorang untuk dilakukan vaksinasi COVID-19. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada di Kementrian Agama Tanjung Balai bersedia melakukan vaksinasi COVID-19 yaitu sebanyak 191 orang (89,7%) Kata Kunci : Kesediaan ,Vaksinisasi, Covid-19.vi ABSTRACT Background : In December 2019, several individuals were reported to have contracted a new (novel) pneumonia disease with a high human-to-human transmission capability. A number of cases were identified at the seafood market and animal market. The Center for Control and Prevention of the Central China Government, together with relevant institutions, rapidly tested and identified the pathogenic virus as a new type of coronavirus. The World Health Organization (WHO), issued warnings on December 30, 2019 and on January 30, 2020, declaring this viral infection an international public health emergency. On February 11, 2020, the international committee on taxonomy of viruses named this virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)-CoV-2 which is based on the phylogenetic relationship of the coronavirus that caused the SARS outbreak in 2003. On the same day, WHO announced COVID-19 as the name. new disease Objective : Knowing the factors that influence a person's willingness to be vaccinated Methods: The type of research used in this study is an analytical method with a cross sectional study approach, namely by collecting data at one time with the aim of seeing what factors influence a person to be vaccinated against COVID-19. Results: The results showed that the majority of State Civil Apparatus (ASN) at the Ministry of Religion of Tanjung Balai were willing to vaccinate against COVID-19, as many as 191 people (89.7%) Kaeywords : Willingness, Vaccination, Covid-19