PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PRAJURIT TNI YANG AKIBAT KELALAIANNYA MENGAKIBATKAN KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENIMBULKAN KORBAN LUKA DAN CACAT FISIK (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 K/Mil/2019)

Abstract

ABSTRAK FAHMI YUSNANDA Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang serius di Indonesia. Dilihat dari segi makro ekonomi, kecelakaan merupakan inefisiensi terhadap penyelenggaraan angkutan atau suatu kerugian yang mengurangi kuantitas dan kualitas orang dan barang yang diangkut termasuk menambah totalitas biaya penyelenggaraan angkutan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan yuridis normatif. “Pendekatan yuridis normatif yaitu menekankan pada ilmu hukum dengan menitik beratkan pada data sekunder, yang berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tertier”, dan untuk melengkapi data dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan yang relevan dan melakukan studi pustaka yang selanjutnya data akan dianalisis secara yuridis. Disimpulkan bahwa Faktor penyebab yang mengakibatkan sering terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor di jalan raya desain geometrik yang tidak memenuhi persyaratan sangat potensial menimbulkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, seperti tikungan yang terlalu tajam dan kondisi lapis perkerasan jalan yang tidak memenuhi syarat. Pelanggaran terhadap persyaratan teknis dan laik jalan maupun pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas (rambu, marka, sinyal) yang dilakukan oleh pengemudi sangat sering menyebabkan kecelakaan. Pertanggungjawaban pidana atas tindakan seorang prajurit TNI yang akibat kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, selain Pasal 310 KUHP Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, perihal aturan yang mengatur terkait kelalaian yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas terdapat pula di atur dalam buku ke dua tentang kejahatan, BAB XXI tentang menyebabkan mati atau luka karena kealpaan pada pasal 359 dan 360 KUHP. Pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 K/Mil/2019 alasan kasasi atas ketidakterbuktian dakwaan dengan alasan terdapat bukti kelalaian Terdakwa dalam perbuatan tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti telah tepat dan benar dalam pertimbangan hukumnya, tidak ada unsur kelalaian Terdakwa dalam mengemudi, karena pada saat Terdakwa mengemudi melintasi persimpangan Jalan Banda dan Jalan Aceh lampu lalu lintas telah hijau, sehingga kendaraan Terdakwa melaju dengan kecepatan 50 km/jam, namun tiba-tiba muncul sepeda motor Yamaha Mio Z warna hitam Nopol D 6148 AAH yang dikendarai Emus Mustari yang berboncengan dengan Saksi-2 dari Jalan Aceh menuju terusan Jalan Aceh tanpa menghiraukan lampu lintas yang saat itu merah hingga terjadi tabrakan dengan kendaraan Terdakwa. dari keadaankeadaan tersebut tidak terdapat unsur kelalaian pada diri Terdakwa dalam kecelakaan. Kata Kunci : Pertanggungjawaban Pidana, Prajurit TNI, Kecelakaanii ii ABSTRACT FAHMI YUSNANDA Traffic accidents are a serious problem in Indonesia. From a macroeconomic point of view, an accident is an inefficiency in the operation of transportation or a loss that reduces the quantity and quality of the people and goods transported, including increasing the total cost of transportation. This research is descriptive with a normative juridical approach. "The normative juridical approach emphasizes legal science by focusing on secondary data, in the form of primary, secondary, and tertiary legal materials", and to complete the data, it is done by collecting relevant materials and conducting a literature study, which will then be analyzed systematically. juridical. It is concluded that the causative factors that result in frequent occurrence of motor vehicle accidents on the road with geometric designs that do not meet the requirements are very potential to cause traffic accidents, such as bends that are too sharp and the condition of the road pavement that does not meet the requirements. Violations of technical requirements and roadworthiness as well as violations of traffic regulations (signs, markings, signals) committed by drivers very often cause accidents. Criminal liability for the actions of a TNI soldier who due to his negligence resulted in a traffic accident, in addition to Article 310 of the Criminal Code Law Number 22 of 2009 concerning road traffic and transportation, the rules governing negligence that cause traffic accidents are also regulated in the book. the second is about crime, CHAPTER XXI is about causing death or injury due to negligence in articles 359 and 360 of the Criminal Code. The judge's consideration in the decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 2 K/Mil/2019 the reason for the cassation for the unprovenness of the indictment on the grounds that there is evidence of the defendant's negligence in the act cannot be justified, because Judex Facti has been correct and correct in its legal considerations, there is no element of the defendant's negligence in driving , because when the Defendant was driving across the intersection of Jalan Banda and Jalan Aceh the traffic light was green, so the Defendant's vehicle was traveling at a speed of 50 km/hour, but suddenly a black Yamaha Mio Z motorcycle, Nopol D 6148 AAH, driven by Emus Mustari appeared. who rode with the Witness-2 from Jalan Aceh to the Jalan Aceh canal, ignoring the traffic light which was red at that time, causing a collision with the Defendant's vehicle. from these circumstances there was no element of negligence on the part of the Defendant in the accident. Keywords: Criminal Liability, TNI Soldier, Accident