HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMILIHAN PENGOBATAN PENDERITA MALARIA DI KECAMATAN TUALANG KABUPATEN SIAK

Abstract

v ABSTRAK Latar Belakang: Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia hingga saat ini. Risiko kematian akibat penyakit malaria lebih tinggi dibandingkan dengan penyakit infeksi lainnya. Adapun penyebab masih tingginya prevalensi malaria adalah masih kurangnya tingkat pengetahuan dan pola perilaku masyarakat dalam pemilihan pengobatan. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemilihan pengobatan penderita malaria di Kecamatan Tualang. Metode : Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 96 masyarakat yang pernah terdiagnsosis malaria di beberapa desa di Kecamatan Tualang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan kuesioner tertutup. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square. Hasil : Mayoritas tingkat pengetahuan sampel tentang malaria adalah cukup (55,2%), kurang (28,1%), sedangkan baik hanya (16,7%). Mayoritas perilaku pemilihan pengobatan malaria sampel adalah cukup (38,5%), baik (36,5%), sedangkan kurang hanya (25%). Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemilihan pengobatan penderita malaria di Kecamatan Tualang (p=0,003). Kesimpulan : Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemilihan pengobatan penderita malaria di Kecamatan Tualang. Kata Kunci : Malaria, Tingkat Pengetahuan, Perilaku Pemilihan Pengobatan, Hubungan vi ABSTRACT Background: Malaria is an infectious disease that is still a global concern today. The risk of death from malaria is higher than other infectious diseases. The cause of the high prevalence of malaria is the lack of knowledge and community behavior patterns in the selection of treatment. Objective: To determine the relationship between the level of knowledge with the behavior of selecting treatment for malaria sufferers in Tualang District. Methods: This type of research is an analytic survey with a cross sectional design conducted on 96 people who have been diagnosed with malaria in several villages in Tualang District who have met the inclusion and exclusion criteria. Data was collected using interview techniques and closed questionnaires. Data were analyzed by univariate and bivariate using chi square statistical test. Results: The majority of the sample's level of knowledge about malaria was adequate (55.2%), poor (28.1%), while only good (16.7%). The majority of sample malaria treatment selection behavior was sufficient (38.5%), good (36.5%), while only poor (25%). Based on the results of the chi square test, it was found that there was a significant relationship between the level of knowledge and the behavior of choosing treatment for malaria sufferers in Tualang District (p = 0.003). Conclusion: There is a relationship between the level of knowledge with the behavior of choosing treatment for malaria sufferers in Tualang District. Keywords: Malaria, Knowledge Level, Treatment Choice Behavior, Relationship