FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS AMPLAS KELURAHAN HARJOSARI 1 KECAMATAN AMPLAS KOTA MEDAN TAHUN 2020

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat. Di Puskesmas Amplas terdapat 706 ibu dari balita yang terdata dalam data pencatatan antropometri e-PBGM tahun 2020 dan terdapat berbagai macam ukuran tinggi badan pada balita hingga stunting baik balita berjenis laki-laki maupun perempuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kejadian Stunting di Puskesmas Amplas Kota Medan tahun 2020.Jenis penelitian ini observasional analitik/survei. Desain penelitian yang digunakan di penelitian adalah analitik cross sectional menggunakan wawancara dan kuesioner sebagai data primernya. Data sekunder berupa pencatatan antropometri e-PBGM.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dari balita yang terdata di Bagian Gizi UPT Puskesmas Amplas Kecamatan Amplas Kelurahan Harjosari 1 Kota Medan sebanyak 706 orang dengan jumlah sampel sebanyak 239 orang.Hasil analisis uji Chi Square menunjukkan usia ibu, riwayat pendidikan ibu, tinggi badan ibu, riwayat kehamilan, riwayat pemberian ASI Ekslusif, pengetahuan ibu, status ekonomi, pola asuh dan asupan gizi berhubungan dengan adanya kejadian stunting pada balita. Pada hasil analisis regresi logistik variabel yang memberikan pengaruh signifikan terhadap adanya kejadian stunting adalah riwayat pemberian ASI Ekslusif dan status ekonomi. Faktor yang memberikan risiko yang paling tinggi terhadap adanya kejadian stunting yaitu: Riwayat pemberian ASI Ekslusif (29,255) Status Ekonomi (24,351)