PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, CASH HOLDING, DAN POLITICAL COST TERHADAP PERATAAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2017-2020)

Abstract

Perataan laba (income smooting) adalah salah satu praktik populer dalam manajemen laba. Perataan laba dapat didefinisikan sebagai upaya manajemen untuk meminimalisir fluktuasi laba yang dilaporkan, baik melalui pendekatan akuntansi secara real maupun rekayasa transaksi, dengan tujuan untuk menimbulkan persepsi yang diinginkan oleh manajemen tentang perusahaannya. Untuk mengantisipasi kejadian yang merugikan, maka seorang investor harus mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi perataan laba. Mengacu dari banyak penelitian terdahulu, peneliti menetapkan profitabilitas, solvabilitas, cash holding, dan political cost sebagai variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini. Variabel profitabilitas diproksikan dalam bentuk Return on Asset dan Return on Equity, sedangkan variabel solvabilitas diproksikan dalam bentuk Debt to Equity Ratio. Penulis memilih sektor property and real estate dipilih sebagai ruang lingkup penelitian karena variabel solvabilitas, cash holding, dan political cost masih jarang diteliti pengaruhnya secara khusus terhadap sektor tersebut. Selain itu, property and real estate merupakan sektor yang mengalami fase stagnasi dalam beberapa tahun terakhir, sehingga semakin menambah urgensi dari penelitian ini. Dari 79 perusahaan sektor property and real estate yang terdaftar di BEI tahun 2017-2020, didapatkan 17 perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian yang kemudian ditetapkan sebagai sampel penelitian. Pada penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik (logistic regression). Dari lima variabel independen yang diteliti, disimpulkan bahwa tiga dari lima variabel berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba. Hal ini dapat dilihat dari variabel Return on Asset, Return on Equity, dan Debt to Equity Ratio yang memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Dengan taraf nyata 5%, dapat disimpulkan bahwa Return on Asset, Return on Equity, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba.