ANGKA KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II YANG RAWAT INAP DI RS UMUM DAERAH DR. PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2019 – 31 DESEMBER 2019

Abstract

Peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) melebihi batas normal pada jangka waktu lama pada pasien DM, menyebabkan penurunan respons imunologik, sehingga memudahkan terjadinya infeksi oleh mikroorganisme patogen termasuk Mycobacterium tuberkulosis. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan merupakan salah satu RS rujukan pengobatan DM tipe 2 dan TB paru di kota Medan, sehingga dapat menggambarkan prevalens TB paru pada pasien DM tipe 2. Penelitian bertujuan untuk mengetahui prevalens TB paru pada pasien DM tipe II yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan tahun 2019, dengan jadwal pelaksanaan penelitian pada bulan Oktober-November 2021. Desain penelitian observasional deskriptif dengan metode cross-sectional, Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021- november 2021. Penelitian ini dilakukan di instalasi rawat inap RSUD Dr. Pirngadi Medan. Populasi target pada penelitian ini adalah penderita DM tipe II yang dirawat inap di RSUD Dr. Pirngadi periode 01 Januari 2019 s/d 31 Desember 2019.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dari data rekam medis. Pada hasil penelitian didapatkan 129 pasien ( 20,84%) yang menderita DM tipe II dengan TB paru.Rerata usia pasien adalah 57,52 tahun, dengan jenis kelamin laki laki sejumlah 74 pasien (57,4%) Rerata Indeks Massa Tubuh adalah 23,94 kg/m2 , dengan proporsi tertinggi pada kelompok berstatus gizi normal yaitu sebanyak 78 pasien (76%). Hasil pemeriksaan sputum BTA positif saat pasien didiagnosis adalah sebanyak 104 pasien (80,6%). Hasil pemeriksaan gula darah didapatkan rerata hasil pemeriksaan gula darah puasa172,8 mg/dl, rerata hasil GD2PP 289,7mg/dl dan rerata hasil pemeriksaan HbA1C adalah 8,09%. Disarankan kepada pasien DM tipe 2 yang menderita TB paru untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol, karena masih tingginya prevalensTB paru dengan DM tipe II, dan bagi rumah sakit agar memeriksa pasien TB paru secara holistik terutama yang menyangkut komorbiditas dan faktor risiko kejadian TB paru.