Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1197
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorGUNAWAN, FEBI YOLANDA-
dc.date.accessioned2022-09-17T04:22:04Z-
dc.date.available2022-09-17T04:22:04Z-
dc.date.issued2022-09-17-
dc.identifier.urihttp://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1197-
dc.description.abstractPengukuran tingkat kemampuan keuangan daerah yang banyak dilakukan saat ini antara lain dengan melihat rasio antara PAD dengan APBD. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana perkembangan kemampuan keuangan daerah dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah di Kota Medan, sektor-sektor apa saja yang harus ditingkatkan untuk membuat kontribusi PAD untuk memenuhi APBD lebih optimal, apa faktor-faktor yang membuat kontribusi PAD untuk memenuhi APBD kurang optimal. Analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan hasil Analisis Rasio Keuangan Daerah Pemerintah Kota Medan, dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan daerah Pemerintah Kota Medan masih menunjukkan rata-rata kinerja keuangan daerah yang kurang baik. Hal ini ditunjukkan dalam setiap perhitungan Analisis Rasio Keuangan Daerah 5 tahun terakhir (2016 – 2020) menunjukkan bahwa setiap rata-rata hasil perhitungan belum mencapai hasil yang maksimal, sehingga Kinerja Keuangan Daerah Pemerintah Kota Medan Tahun Anggaran 2016 sampai dengan Tahun 2020 cenderung kurang baik. Pemerintah Daerah Kota Medan dalam menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dikatakan kurang efektif. Pemerintah Daerah Kota Medan dalam menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 sampai dengan Tahun 2020 dikatakan Efisien. Dilihat dari hasil perhitungan Rasio Derajat Desentralisasi dan Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah, menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kota Medan masih sangat bergantung terhadap Pemerintah Pusat/Propinsi. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan Rasio Derajat Desentralisasi Pemerintah Daerah Kota Medan yang menunjukkan hasil rata-rata perhitungan selama 5 periode sebesar 36,11%. Artinya kemampuan Pemerintah Daerah Kota Medan dalam penyelenggaran desentralisasi kurang baik (cukup). Sedangkan Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah Kota Medan memiliki hasil rata-rata perhitungan sebesar 63,41%. Artinya ketergantungan Pemerintah Daerah terhadap Pemerintah Pusat dalam pemenuhan Kebutuhannya sangat tinggi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ekonomi, Universitas Islam Sumatera Utaraen_US
dc.relation.ispartofseriesUISU220063;-
dc.subjectCapability, Regional Finance, Regional Autonomyen_US
dc.subjectKemampuan, Keuangan Daerah, Otonomi Daerahen_US
dc.titleANALISIS PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (Studi Kasus Kota Medan)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Manajemen

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography654.17 kBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract71.38 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I.pdfChapter I71.75 kBAdobe PDFView/Open
Chapter II, III, IV, V, VI.pdf
  Restricted Access
Chapter II, III, IV, V, VI294.58 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.