KEMAMPUAN PEMANGSAAN PREDATOR CECOPET (Euborellia annulata) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera frugiperda) TANAMAN JAGUNG (Zea mays L)

Abstract

Spodoptera frugiperda merupakan hama baru yang ditemukan pada tanaman jagung. Hama tersebut telah berkembang dalam waktu cepat dari benua Amerika pada tahun 2016. Pada awal tahun 2019, hama ini ditemukan pada lahan tanaman jagung di daerah Sumatera. Hama ini dapat menyebabkan kegagalan pembentukan pucuk atau daun muda tanaman pada tanaman jagung, oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pengendalian. Pengendalian yang dapat dilakukan untuk menekan jumlah populasi hama S. frugiperda yaitu dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan agens hayati seperti musuh alami atau predator yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemangsaan predator Eborellia annulata terhadap pengendalian hama ulat grayak Spodoptera frugiperda tanaman jagung di Laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Jl. Karya Wisata Gedung Johor. Kecamatan Medan Johor Kota Medan Sumatera Utara. Dengan ketinggian tempat ±25 mdpl dengan topografi datar. Penelitian ini dimulai bulan Juli sampai September 2021 dibawah bimbingan Bapak Ir. S. Edy Sumantri, MP selaku Ketua Komisi Pembimbing. Ibu Ir. Fenty Maimunah Simbolon, MP. selaku Anggota Komisi Pembimbing. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu C0 = kontrol, C1 = 1 ekor imago jantan E. annulata, C2 = 1 ekor imago betina E. annulata, C3 = 2 ekor imago jantan E. annulata, C4 = 2 ekor imago jantan E. annulata dan C5 = 1 pasang imago E. annulata. Parameter yang diamati adalah persentase kematian ulat (mortalitas) dan persentase intensitas serangan ulat. Hasil penelitian menunjukkan predator Euborellia annulata berpengaruh nyata dalam memangsa larva Spodoptera frugiperda. Perlakuan yang paling dominan yaitu pada C4 (2 ekor imago betina E. annulata) dan C2 (1 ekor imago betina E. annulata) dengan tingkat mortalitas pada S. frugiperda mencapai 99,95%. Dibandingkan dengan imago jantan, imago betina yang memiliki beberapa keunggulan mampu menyerang lebih banyak mangsa. Sedangkan imago jantan yang lebih banyak diam dan akan bergerak ketika merasa lapar, sehingga menyerang lebih sedikit larva Spodoptera frugiperda.