DAMPAK PELATIHAN TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (STUDI KASUS PETANI PESERTA PELATIHAN DI KABUPATEN DELI SERDANG)

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas padi adalah pelaksanaan pelatihan bagi petani/kelompok tani. Dimana pelatihan ini merupakan bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktek daripada teori. Pemerintah bersama lembaga peneliti telah berupaya untuk melakukan inovasi teknologi agar dapat meningkatkan produktivitas padi baik dalam bentuk mekanisasi, sistem bercocok tanam dan penyediaan sarana produksi berupa benih berlabel, pupuk dan pestisida. Sistem bercocok tanam dengan memperhatikan ekosistem akan menjaga kesuburan alami lahan yang merupakan penerapan dari sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pelatihan pertanian adalah sistem pendidikan non formal bagi petani agar dapat bertani lebih baik, berusaha tani lebih menguntungkan dan hidup lebih sejahtera, dan bermasyarakat lebih baik serta menjaga kelestarian lingkungan. Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para petani, didefenisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja -tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian dan pengetahuan khusus atau spesifik. Pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumberdaya manusia, pelatihan juga proses pendidikan yang bertujuan untuk mengingat kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atausekelompok orang.Salah satu upaya Kabupaten Deli Serdang yang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara dengan potensi padi yang cukup besar sehingga mampu menjadi penyangga kebutuhan beras nasional. Luas panen, produktivitas dan produksi padi untuk tahun 2020 di Kabupaten Deli serdang adalah luas panen 49.693,24 ha, produktivitas 62,61 ku/ha dan produksi 311126,50 ton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Dampak pelatihan terhadap produksi padi sawah. 2. Dampak pelatihan terhadap pendapatan petani padi sawah. 3. Dampak pelatihan terhadap pengetahuan dalam melaksanakan budidaya dan pasca panen padi sawah 4. Dampak pelatihan terhadap keterampilan dalam melaksanakan budidaya dan pasca panen padi sawah Metode penelitian dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed Test yakni Wilcoxon Signed Ranks Test Produksi Sebelum dan sesudah pelatihan,Wilcoxon Signed Ranks Test Pendapatan Sebelum dan Sesudah Pelatihan Wilcoxon Signed Ranks Test Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Pelatihan, Wilcoxon Signed Ranks Test Kemampuan Memotivasi Sebelum dan sesudah Pelatihan, Wilcoxon Ranks Test Kemampuan Komunikasi sebelum dan sesudah Pelatihan dan Wilcoxon Ranks Test Kemampuan Sikap Sebelum dan Sesudah Pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Dampak pelatihan terhadap produksi sangat signifikan pada petani yang mengikuti pelatihan. 2. Dampak pelatihan terhadap pendapatan sangat signifikan pada petani yang mengikuti pelatihan.3. Dampak pelatihan terhadap pengetahuan sangat signifikan pada petani yang mengikuti pelatihan. 4. Dampak pelatihan terhadap keterampilan sangat signifikan pada petani yang mengikuti pelatihan. Keterampilan dalam hal budidaya dan pasca panen petani padi sawah meliputi keterampilan memotivasi diri dan anggota kelompok, keterampilan komunikasi dan keterampilan sikap dalam berusahatani padi sawah.