Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1599
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSARI, MAYA-
dc.date.accessioned2023-01-02T03:53:03Z-
dc.date.available2023-01-02T03:53:03Z-
dc.date.issued2023-01-02-
dc.identifier.urihttp://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1599-
dc.description.abstractLatar Belakang : Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi, biasanya melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit akut ditandai dengan demam berkepanjangan, sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, dan sembelit atau kadang-kadang diare. Gejala seringkali tidak spesifik dan secara klinis tidak dapat dibedakan dari penyakit demam lainnya. Namun, tingkat keparahan klinis bervariasi dan kasus yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian. Efektivitas antibiotik dapat dilihat berdasarkan lama hari rawat inap pasien di rumah sakit dan untuk menjamin efektivitasnya maka pemberian obat harus rasional, yang berarti perlu dilakukan diagnosis yang akurat, memilih obat yang tepat dengan dosis, cara pemberian, interval, serta lama pemberian yang tepat. Penerapan rasionalitas obat digunakan sebagai panduan dalam pemilihan obat, dosis, dan interval. Pilihan antibiotik untuk terapi demam tifoid yang dianjurkna secara luas di dunia adalah kloramfenikol, amoksisilin, kotrimoksazol, seftriakson dan sefiksim. Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan ciprofloxacin dan ceftriaxone pada pasien demam tifoid berdasarkan lama rawat inap di Rumah Sakit Putri Hijau Medan. Metode : Penelitian ini bersifat analitik, desain cross sectional untuk perbandingan efektivitas penggunaan ciprofloxacin dan ceftriaxone pada pasien demam tifoid berdasarkan lama rawat inap di Rumah Sakit Putri Hijau Medan dengan sampel 121 orang dengan metode Purposive Sampling yang dilakukan dengan kriteria peneliti sendiri dengan uji analisa data man whitney. Hasil : Berdasarkan uji man whitney U menunjukan bahwa terdapat ada perbedaan efektifitas ceftriaxone dan ciprofloxacin pada demam tifoid berdasarkan lama rawat inap yang menujukan nilai P sebesar 0.000( P < 0.05).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran, Universitas Islam Sumatera Utaraen_US
dc.relation.ispartofseriesUISU230005;-
dc.subjectCiprofloxacin, Cetriaxone, Length of Hospitalization, Typhoid Feveren_US
dc.subjectCiprofloxacin, Cetriaxone, Lama Rawat Inap, Demam Tifoiden_US
dc.titlePERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN CIPROFLOXACIN DAN CEFTRIAXONE PADA PASIEN DEMAM TIFOID BERDASARKAN LAMA RAWAT INAP DI RSU PUTRI HIJAU KOTA MEDAN TAHUN 2022en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Pendidikan Kedokteran

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography1.19 MBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract205.21 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I, II.pdfChapter I, II501.38 kBAdobe PDFView/Open
Chapter III, IV, V.pdf
  Restricted Access
Chapter III, IV, V575.71 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.