Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1343
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAulia, Moh. Imam-
dc.date.accessioned2022-11-11T04:21:48Z-
dc.date.available2022-11-11T04:21:48Z-
dc.date.issued2022-11-11-
dc.identifier.urihttp://repository.uisu.ac.id/handle/123456789/1343-
dc.description.abstractChromolaena odorata (L.) King (Asteraceae) merupakan salah satu gulma yang menjadi masalah pada lahan pertanian, perkebunan dan peternakan. Pengendaliannya dilakukan dengan intensif, namun penyebaran gulma C. odorata ini masih saja sangat tinggi. Pengendalian kimiawi dianggap kurang mampu mengendalikan gulma ini dikarenakan batang C. odorata yang dikendalikan dengan herbisida tetap menjadi gulma yang sulit untuk kendalikan dengan tuntas. Pada tahun 1993 Indonesia mengintroduksi lalat C. connexa Macquart (Diptera: Tephritidae) atau dikenal sebagai lalat Argentina dari Colombia sebagai agen pengendalian hayati dengan pelepasan melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Marihat, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat populasi C. connexa menjelang 3 dekade pelepasannya pada 3 lingkungan yang berbeda yaitu kelapa sawit, pemukiman, dan pertanian. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret sampai dengan Agusutus 2021, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 5 ulangan. Penelitian di lapangan dilaksanakan dengan mengumpulkan gulma C. odorata di setiap lingkungan, dilanjutkan dengan pemeliharaan puru selama 1 bulan di Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Marihat, Pematang Siantar Sumatera Utara. Chromolaena odorata yang diamati ditentukan dengan mengambil sampel dengan kuadran ukuran 50 x 50 cm. Variabel yang diamati adalah jumlah C. odotara, persentase gulma terinfeksi C. connexa, persentase puru yang mengeluarkan imago C. connexa, persentase imago C. connexa yang muncul, dan kelimpahan imago C. connexa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kelapa sawit menunjukkan jumlah gulma C. odorata, dan lalat puru C. connexa terbanyak dibandingkan lingkungan pemukiman dan pertanian. Ini disebabkan pada lingkungan kelapa sawit yang digunakan sebagai sampel merupakan areal pelepasan lalat puru sekaligus keberadaan gulma C. odorata yang melimpah. Keberadaan lalat puru paling sedikit pada penelitian ini berada pada lingkungan pertanian dikarenakan interaksi inang lalat puru yaitu gulma C. odorata dengan manusia dan parasitoid yang mengganggu pertumbuhan lalat puru C. connexa. Sebagai tambahan, parasitoid yang dijumpai pada penelitian ini dari 2 jenis yaitu parasitoid Braconidae dan parasitoid Ormyen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanian, Universitas Islam Sumatera Utaraen_US
dc.relation.ispartofseriesUISU220199;-
dc.subjectChromolaena odorata, Cecidochares connexa, biological control agenen_US
dc.subjectChromolaena odorata, Cecidochares connexa, agen pengendalian hayatien_US
dc.titleMONITORING TINGKAT POPULASI LALAT ARGENTINA (Cecidochares connexa) SEBAGAI AGEN HAYATI PENGENDALI GULMA SIAM (Chromolaena odorata) MENJELANG 3 DEKADEen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Agroteknologi

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Bibliography.pdfCover, Bibliography543.96 kBAdobe PDFView/Open
Abstract.pdfAbstract103.09 kBAdobe PDFView/Open
Chapter I.pdfChapter I105.45 kBAdobe PDFView/Open
Chapter II, III, IV, V.pdf
  Restricted Access
Chapter II, III, IV, V361.37 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.